Malang, SERU.co.id – Wacana berdirinya jalan tol melintasi empat kecamatan di Kabupaten Malang, ditargetkan Pemkab Malang akan selesai di 2024 nanti. Pasalnya, melalui kerjasama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), saat ini proses mega proyek tersebut telah memasuki tahapan realisasi.
Hal ini seiring Bupati Malang Sanusi sudah sangat intens melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian PUPR, terkait kelanjutan jalan bebas hambatan tersebut.
“Menteri sudah memutuskan untuk melanjutkan pembangunan tol Kepanjen,” papar Sanusi, kepada SERU.co.id, Selasa (16/3/2021) siang.
Ia juga menerangkan, kesiapan anggaran mencapai Rp9 triliun, dengan rincian pembebasan lahan sebesar Rp3,5 triliun dan pembangunan fisik sebesar Rp5,5 triliun.
Lebih lanjut, tol Malang – Kepanjen itu diperkirakan akan memiliki panjang 30 km dan akan terus berlanjut sampai ke Tulungagung. Pembangunan tol ini, dikatakan juga telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
“Ini adalah janji Presiden Jokowi, yang diucapkan pada masa kampanyenya tahun 2019 silam,” imbuh Sanusi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan Kabupaten, Malang Abdul Kodir menerangkan, adanya jalan tol yang melewati Kecamatan Pakisaji, Bululawang, Gondanglagi, dan Kepanjen, diprediksi akan membuat harga tanah disekitar exit tol akan mengalami peningkatan. Nantinya, dilakukan kajian kenaikan harga tanah dengan menurunkan tim ahli.
“Belum diketahui nilai pastinya, nanti akan ada tim ahli yang mengkajinya. Hal ini diprediksi dari mobilisasi yang juga akan meningkat ketika tol mulai difungsikan,” urainya.
Tak hanya itu saja, potensi peningkatan ekonomi di kawasan sekitar exit tol juga diprediksi akan meninggi, sehingga membuat masyarakat Kabupaten Malang bisa semakin berinovasi dalam membaca peluang kebutuhan-kebutuhan pengguna jalan bebas hambatan tersebut. (ws2/rhd)
Apakah bisa menerima mahasiswa pkl jika.proyek ini berlangsung