Malang, SERU.co.id – Kopi Arabika sangat dikenal favorit di kalangan penikmat kopi Nusantara dan dunia. Berkarakter sedikit rasa asam dan dapat dikenali asalnya karena cita rasa khasnya.
Namun, bagaimana rasanya jika kopi Arabika dari lereng Arjuno dicampur dengan ekstrak kulit mangga Podang? Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menemukan kombinasi ajaib bernama MASCO, menjadikan kopi nikmat dengan rasa dan aroma mangga.
“Mango Peels Coffee, Innovation of Healthy Arabica Coffee Drinks Based on Zero Waste System (MASCO) merupakan kombinasi ekstrak kulit mangga Podang khas Kediri dengan kopi Arabika, dengan prinsip zero waste/bebas limbah,” ungkap Faiz Arsyad, jubir tim MASCO.
Tim MASCO beranggotakan lima mahasiswa lintas jurusan, Fakultas Pertanian UB (FP UB) dan Fakultas Ilmu Administrasi UB (FIA UB). Di antaranya Faiz Arsyad (FP UB 2016), Demmy Filsafa Ratna Putra (FP UB 2017), Serira Surya Candini (FIA UB 2017), Rishna Widhia Kusumawati (FP UB 2019) dan Arsyad Salman Yusra Abdi Jasri (FP UB 2019).
Diakui Faiz, ide MASCO ini berawal dari cukup tingginya produksi dan konsumsi mangga khas Kediri yaitu Mangga Podang. Dirinya melihat limbah berupa kulit mangga Podang yang tidak termanfaatkan. Sehingga Faiz memanfaatkan kulit mangga ini menjadi campuran minuman kopi.

“Seiring menjamurnya kedai kopi di berbagai daerah, inovasi ini dapat menambah varian rasa baru. Dengan MASCO, mampu memaksimalkan potensi kopi, meningkatkan pendapatan petani mangga dan mengurangi limbah kulitnya,” beber Faiz.
Proses pengolahan kulit mangga menjadi bubuk hanya butuh waktu kurang dari sehari. Berdasarkan hasil riset, kulit mangga Podang mengandung beberapa senyawa aktif, seperti Polyphenols, Alpha Hydorxil Acid (AHA), Amyhocyanins, Flavonoid serta vitamin C dan E.
Di sisi lain, kopi tubruk di Indonesia banyak mengandung kafein. Dimana konsumsi kafein berlebihan berdampak pada kecanduan, pengentalan darah, mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
“Kombinasi dua bahan ini sebagai alternatif sajian kopi bubuk dengan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya mengurangi resiko diabetes, kanker, kolesterol dan penyakit jantung koroner. Dan rasa pahitnya menjadi sedikit berkurang,” tutur mahasiswa angkatan 2016 ini.
MASCO telah bermitra dengan UMKM olahan mangga Podang dan beberapa kedai kopi. Satu kantong kopi mangga dengan berat 100 gram, dibanderol dengan harga Rp20.000,- atau setara dengan USD 2.
Berkat MASCO, timnya telah berhasil meraih Grand Prize, Gold Medal, dan Penghargaan Platinum di tujuh negara Benua Eropa, Amerika, dan Afrika. Salah satunya di International Invention and Trade Expo (IITEXPO), London Inggris (United Kingdom) 2020. Meskipun dilakukan secara daring, mereka berhasil menyisihkan ratusan inovator dari 60 negara.
“Salah satu poin yang membuat kami menang adalah mengangkat kearifan lokal melalui penggunaan bahan baku asli Indonesia,” tandasnya. (rhd)