Akuntansi Polinema inisiasi SNAMK V secara daring
Malang, SERU.co.id – Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Seminar Nasional Akuntansi, Manajemen, dan Keuangan (SNAMK V) & Call For Papper 2020, secara daring, Selasa (6/10/2020). Dimana agenda Call For Paper dilaksanakan pukul 9.00 – 11.00 WIB dan Seminar Nasional pukul 13.00-15.00 WIB.
Mengusung tema “Pola Pikir Eksploratif Di Tengah Pandemi”, kegiatan tahunan SNAMK kali ini menghadirkan empat narasumber kompeten nasional. Di antaranya Astri Purnamasari, ST, MM (Vice President of Corporate Service TaniHub Group), Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, MSc (Staf Khusus Menteri Keuangan RI), Dr. Sandiaga S. Uno, MBA (Tokoh Pengusaha Nasional), dan Ir. H. Kamrussamad, ST, MSi (Komisi XI DPR RI).
“Melalui kegiatan SNAMK V yang diselenggarakan secara daring ini, diharapkan kiat-kiat narasumber dalam menghadapi pandemi ini, mampu memberikan ide baru dalam membangkitkan dan menumbuhkan perekonomian,” ungkap Ketua Jurusan (Kajur) Akuntansi, Dr Dra Kurnia Ekasari, Ak, MM, CA, dalam sambutannya.
Disebutkan Sari, sapaan akrabnya, SNAMK V diselenggarakan dengan semangat saling menguatkan, 2020 is all about survival. Pandemi Covid-19 memaksa setiap elemen masyarakat untuk berubah. Tantangan membuka peluang, asalkan dengan memegang kunci optimis, kreativitas dan inovasi.
“Agar tetap bertahan, Business as Usual bukan lagi menjadi pilihan menarik bagi seluruh masyarakat. Mencari strategi baru serta cepat beradaptasi adalah kata kunci yang harus dipegang oleh setiap elemen masyarakat, baik mahasiswa, pekerja, bahkan pengusaha,” imbuhnya.
Seminar SNAMK V diikuti oleh 1700 peserta sivitas akademika dari 108 Perguruan Tinggi di Indonesia, serta berbagai instansi pemerintah dan BUMN ini begitu antusias. Terbagi 1009 peserta melalui platform zoom dan 700 peserta melalui Youtube Channel Akuntansi Polinema.
Astri Purnamasari, ST, MM mengungkapkan ada dua sektor berkembang di era pandemi, yaitu sektor pertanian dan telekomunikasi.
“Siapa bilang sektor pertanian mati. Justru saat pandemi, sektor ini bangkit sebagai ketahanan pangan. Anak-anak muda seringkali meninggalkan sektor ini, kini justru sadar dan mulai berkreasi bagaimana mengolah hasil pertanian mampu membangkitkan perekonomian,” jelas Astri, pelaku sektor riil di bidang Pertanian ini.
“Everbody must change. Ada 4 kata kunci yang harus dipegang, yaitu LCRC (Learn, Change, Reform, and Create), agar bisa bertahan pada masa-masa sulit ini,” ucap Prof Candra, salah satu pakar bidang ekonomi dari UB ini.

Sementara itu, Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, MBA memberikan 5 pemahaman orientasi untuk para pengusaha dengan konsep The Explore Kit. Dengan mengenali Problem and Domain, kemudian menyasar target. Dengan bekal alat dan platform serta SDM, maka tinggal bagaimana menghadapi resikonya.
“Jangan menjadi Kaum Rebahan, tapi jadilah Agen Perubahan. Bangkit Disaat Sulit, Menang Melawan Covid, We Can Do It,” pesan Bang Sandi, inisiator OK OCE.
Melengkapi paparan ketiga narasumber, Kamrussamad melengkapi dengan memberikan semangat bagaimana peran mahasiswa menghadapi dan mengatasi pandemi.
“Setiap elemen masyarakat harus kompak dan bekerja sama, karena masing-masing memiliki peran penting dalam menghadapi pandemi ini,” tandasnya.
Sedangkan Call for Paper diikuti oleh 45 presenter yang mempresentasikan artikelnya dan berkesempatan publikasi ke jurnal afiliasi, di antaranya: JAMAL, JRAK, JKP, JAA, JRAAM, Organum, JABE, JAEMB, Performance, Aktiva. (rhd)