Karnaval Kebalen Wetan Angkat Budaya Pendalungan, Fokus Pertahankan Kearifan Lokal

Karnaval Kebalen Wetan Angkat Budaya Pendalungan Fokus Pertahankan Kearifan Lokal
Karnaval di Kebalen Wetan mengangkat tema budaya, sukses menarik perhatian penonton. (bas)

Malang, SERU.co.id – Karnaval Budaya yang digelar di wilayah Kebalen Wetan, RW 2 Kelurahan Kota Lama mengangkat tema budaya Pendalungan. Pemilihan tema tersebut didasarkan keinginan warga untuk fokus mempertahankan aspek budaya Madura dan Jawa yang menjadi kearifan lokal setempat.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya karnaval tahunan ini. Ia menyebut, kegiatan ini sebagai wujud nyata pelestarian kearifan lokal.

Bacaan Lainnya

“Saya mengapresiasi karnaval ini karena banyak kearifan lokal yang ditampilkan. Kita bisa melihat pementasan budaya Pendalungan yang merupakan akulturasi budaya Jawa dan Madura,” seru Wahyu, Sabtu (13/9/2025).

Karnaval Kebalen Wetan Angkat Budaya Pendalungan Fokus Pertahankan Kearifan Lokal
Wali Kota Malang mengapresiasi gelaran karnaval budaya di kawasan Kebalen Wetan. (bas)

Ia menjelaskan, antusiasme masyarakat terhadap karnaval ini selalu tinggi setiap tahunnya. Selain sebagai hiburan, kegiatan ini juga mendukung sektor ekonomi warga melalui keterlibatan pelaku UMKM.

“Kegiatan ini sejalan dengan program unggulan Pemkot Malang bertajuk Seribu Event. Dampaknya terhadap sektor UMKM, sehingga perekonomian ikut menggeliat,” ungkapnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengatakan, karnaval budaya menjadi salah satu daya tarik Kota Malang. Pasalnya, tidak hanya warga setempat yang hadir melihat, tapi juga dari berbagai wilayah lain hingga ada dari luar daerah.

“Event ini tidak hanya menarik orang datang untuk melihat. Tetapi juga berdampak pada sektor lain, seperti peningkatan omzet UMKM dan okupansi hotel,” jelasnya.

Program Seribu Event yang diusung Pemkot Malang terbukti memberi dampak positif. Ia mengatakan, PHRI Kota Malanh menyampaikan apresiasinya, karena okupansi hotel tetap tinggi meskipun terjadi efisiensi di sektor lain.

Sementara itu, Ketua RW 2 Kelurahan Kota Lama, Nurul Faridawati mengatakan, bahwa karnaval ini bertujuan untuk membina generasi muda. Pihaknya ingin mengapresiasi kreativitas generasi muda di wilayahnya yang selama ini sangat antusias melestarikan budaya.

“Anak-anak muda sekarang sangat antusias jika didukung. Mereka punya semangat besar untuk berkarya, sehingga kami fasilitasi itu, agar seni budaya terus hidup,” kata Nurul.

Perempuan yang juga Anggota Komisi C DPRD Kota Malang itu menerangkan, penduduk di Kebalen Wetan mayoritas dari suku Madura. Untuk itu, Nurul berupaya menjaga keberlangsungan budaya Madura dengan menggabungkan elemen seni dari Madura, Jawa, bahkan Bali dalam karnaval ini.

“Tari-tarian dan nyanyian tradisional Madura kami tampilkan. Termasuk kolaborasi budaya Jawa-Bali,” tambahnya.

Nurul menuturkan, karnaval tetap meriah meski jumlah peserta menurun dari 17 grup menjadi 12 grup tahun ini. Penurunan tersebut disebabkan padatnya kegiatan selama bulan Agustus dan bertepatan dengan agenda karnaval se-Kelurahan Kota Lama yang melibatkan kelompok PAUD.

“Kami punya 18 RT, dan setiap RT wajib menampilkan atraksi. Jika tidak, kami kenakan sanksi denda Rp250 ribu. Tapi alhamdulillah, semuanya ikut berpartisipasi,” pungkasnya. (bas/rhd)

 

 

disclaimer

Pos terkait