Kekhasan Artificial Intelligence Jadi Daya Tarik Maba Pascasarjana FILKOM UB

Kekhasan Artificial Intelligence Jadi Daya Tarik Maba Pascasarjana FILKOM UB
Rektor UB, bersama jajaran Dekanat dan mahasiswa baru FILKOM. (rhd)

Malang, SERU.co.id –  Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya (UB) dengan kekhasan Artificial Intelligence (AI) menjadi daya tarik 70 mahasiswa baru (maba). Terbagi 39 maba dalam negeri dan 2 maba asing Magister Ilmu Komputer, 10 maba Magister Sistem Informasi, dan 10 maba reguler 1, 9 maba reguler 2 Doktor Ilmu Komputer.

Dekan FILKOM, Ir Tri Astoto Kurniawan ST MT PhD IPM menyampaikan, saat ini FILKOM UB memiliki 2 Departemen (Teknik Informatika dan Sistem Informasi). Dengan 5 Program Studi S1, 2 Program Studi S2 (Ilmu Komputer dan Sistem Informasi) dan 1 Program Studi S3 (Ilmu Komputer).

Bacaan Lainnya

“Dua prodi baru yaitu S2 Sistem Informasi dan S3 Ilmu Komputer, yang dibuka pada semester ganjil ini mendapat animo maba cukup besar. Alhamdulillah, akreditasi awal berstatus baik baru didapat dari LAM Infokom (Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika dan Komputer) Rabu (13/8/2025) lalu,” seru Tri Astoto, dalam Orientasi Pendidikan (Ordik) Maba Pascasarjana Tahun Akademik 2025-2026 di Auditorium Algoritma FILKOM UB, Gedung G lantai 2, Selasa (19/8/2025).

Dijelaskannya, dalam kelas reguler 2 S3 Doktor Ilmu Komputer, ada Rektor Universitas Teknologi Mataram, serta Ketua dan tim STIMIK WICIDA Samarinda. Sebagai hasil kunjungan timnya ke beberapa daerah di luar Pulau Jawa, seperti ke Mataram, Makasar dan Samarinda, dengan penawaran prodi S2 dan S3 di FILKOM UB.

“Kami bekerja sama pengiriman dosen-dosen tersebut ke FILKOM UB, sebagaimana kebutuhan mereka dalam meningkatkan kapasitas dan kualifikasi dosennya di jenjang S3 secara fulltime. Karena tidak ada dosen S3 pengganti lain di sana, kami mencoba adjustment (pengaturan) tanpa melanggar aturan dari kementerian. Dimana mereka bisa menjalankan proses pendidikan S3-nya di sini, tapi masih tetap bisa menjalankan tugasnya di tempat asalnya,” beber Tri Astoto, didampingi Wakil Dekan, Ketua Departemen, dan Ketua Program Studi.

Kekhasan Artificial Intelligence Jadi Daya Tarik Maba Pascasarjana FILKOM UB
Rektor UB memotivasi maba Magister dan Doktor FILKOM menggenjot riset dan karya inovasi nyata. (rhd)

Sementara itu, Rektor UB, Prof Widodo SSi MSi PhD MedSc menyampaikan, pendidikan Pascasarjana merupakan motor penggerak riset di Indonesia. Di sisi lain, populasi mahasiswa lulusan Pascasarjana masih terbilang minim, namun dengan banyaknya riset, maka akan menjadikan kampus berdampak secara masif.

“Makanya, Anda sekalian disebut mitra agar memiliki kapasitas dalam mengembangkan keilmuan, karena sebagian besar saudara adalah akademisi dan praktisi. Sehingga kami menemani saudara sekalian untuk mengembangkan ilmu, bukan sebagai pembimbing, namun sebagai promotor,” ucap Prof Widodo.

Secara teknis, nantinya mahasiswa magister dan doktor akan bekerja sama melakukan riset, jurnal dan inovasi dengan melibatkan mahasiswa S1 sebagai tim. Negara hadir dan melibatkan akademisi sebagai bagian pentahelix dalam pembangunan, salah satu bentuknya dana riset penelitian untuk karya inovasi.

“Mahasiswa Pascasarjana itu seperti orang kerja sebagai mitra dan supervisor-nya ini memiliki proyek penelitian mengembangkan ilmu untuk menghasilkan suatu karya dan inovasi nyata. Alangkah lebih bagus kalau proyek-proyek risetnya kerjasama dengan industri, instansi lain, dunia usaha, yang notabene itu Anda sebagai mitra. Harapannya apa yang dikerjakan bisa diimplementasikan, risetnya serius, apalagi S3 punya patent dan dimanfaatkan oleh industri,” terangnya, memotivasi Maba Pascasarjana FILKOM UB.

Baca juga: Universitas Brawijaya Tuan Rumah SEAMEO, Diikuti 300 Peserta dari 45 Negara

Disebutkannya, ada banyak kerjasama, hanya saja SDM dengan kepakaran untuk melakukannya masih minim. Seperti halnya negara memiliki banyak tantangan dan membutuhkan solusi, salah satu permasalahan dunia adalah pemenuhan kebutuhan pangan.

“Negeri yang kuat itu pasti pangannya kuat, bahkan Bill Gates sekarang investasi ke pertanian. Kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait kemandirian dan ketahanan pangan itu sudah right track. Dulu, Jepang pengembangan pangannya bagus dan dilarang impor, namun sekarang petaninya berkurang sudah mulai kacau gara-gara berasnya mulai kurang,” terangnya.

Menurutnya, riset akan menyelesaikan problem riil masyarakat, dimana hasil inovasinya sebagai solusi. Untuk itu, Prof Widodo memotivasi mahasiswa magister dan doktor, agar lebih rajin dan intens menghasilkan riset penelitian dan inovasi karya nyata.

“Kalau sebelum profesor itu risetnya kuat, tapi begitu profesor kemudian turun, Ini mumpung masih S2 dan S3 harus semangat, risetnya digenjot, cari ilmu dan kerjasama sebanyak-banyaknya. Jangan hanya sekadar nyari ijazah saja, ijazah katanya gampang di Pasar Pramuka banyak,” tandasnya, disambut applaus mahasiswa.

Dalam konferensi pers, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Komputer, Dr. Candra Dewi SKom MSc menyampaikan, program S3 Ilmu Komputer belum banyak di Indonesia, sehingga peminatnya cukup banyak. Terutama bagi dosen S2 dengan kebutuhan cukup tinggi pada kekhasan kecerdasan artificial yang dimiliki FILKOM UB sebagai pionir. Terlebih dengan dukungan kampus dan pemerintah daerah melalui beberapa mekanisme beasiswa.

Baca juga: Universitas Brawijaya Melonjak ke Peringkat 680 Dunia dalam QS WUR 2026

“Beberapa mahasiswa S3 Ilmu Komputer tersebut mendapatkan beasiswa penuh dari kampusnya masing-masing, serta dari pemerintah daerah setempat,” ucap Candra.

Ketua Program Studi Magister Ilmu Komputer, Dr.Eng. Fitra Abdurrachman Bachtiar ST MEng menjelaskan, ada peningkatan jumlah maba dalam tahun ini. Baik melalui program fast track UB maupun program lainnya. Salah satunya program beasiswa internasional Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari Kemendikti Saintek, dan beasiswa Scholarship dari UB.

“Ada dua mahasiswa asing yang mendapatkan beasiswa internasional untuk masuk ke FILKOM UB. Mereka dari Timor-Timor dan Turki, yang akan bergabung kuliah dalam pekan depan,” jelasnya.

Ketua Program Studi Magister Sistem Informasi, Ir. Aryo Pinandito ST MMT PhD mengaku, sebagai prodi baru jumlah 10 maba patut disyukuri. Dirinya berharap, tahun mendatang dapat bertambah melalui program fast track dan lainnya.

Terkait jumlah maba yang masuk melalui jalur beasiswa, Wakil Dekan Bidang Umum, Keuangan, dan Sumber Daya FILKOM UB, Ir. Agus Wahyu Widodo ST MCs menyampaikan, belum bisa menjelaskan komposisi prosentasenya. Pasalnya, hanya prodi terakreditasi unggul yang dapat menerima mahasiswa melalui jalur beasiswa, seperti LPDP, PMDSU, beasiswa internasional KNB dan beasiswa Scholarship dari UB.

“Nantinya beasiswa lainnya bisa didapat ketika maba sudah kuliah. Seperti bantuan potongan atau pembebasan SPP ketika berprestasi, beasiswa riset, beasiswa jurnal publikasi dan lainnya,” jelasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait