Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi Mengentaskan Kemiskinan

Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi Mengentaskan Kemiskinan
Momen pelepasan KKN Kolaboratif di Alun-Alun Jember. (ist)

Jember, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta menggelar pelepasan mahasiswa KKN Kolaboratif di Alun-Alun Jember, Kamis (17/7/2025). Tercatat, sebanyak 3.078 mahasiswa menjadi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif tahun ini. Untuk itu, Bupati Jember minta ribuan mahasiswa KKN Kolaboratif tersebut bersinergi mengentaskan kemiskinan.

Bupati Jember, Muhammad Fawait menyampaikan, peserta KKN memiliki banyak ‘PR’ di masyarakat. Terutama bersinergi dengan pemerintah untuk menguraikan masalah kemiskinan di Jember.

Bacaan Lainnya

“Ke depan, kita harus bersinergi dalam mengurai maslahat kemiskinan. Upaya jangka pendek kami sebagai pemerintah, yakni dengan terus memberikan bansos,” seru Gus Fawait, sapaan akrabnya, Kamis (17/7/2025).

Menurut Gus Fawait, masalah yang dihadapi oleh pemerintah saat memberikan bansos adalah banyak data yang tidak sesuai. Sehingga, bantuan yang diberikan tidak benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Itulah masalah kita, maka saya minta bantuan untuk memaksimalkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN),” ujarnya.

Menurutnya, letak-letak daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi berada di pelosok-pelosok desa. Mereka tinggal di sekitar pinggir kebun, pantai, hutan dan gunung.

Gus Fawait menyebut, Jember masih menjadi daerah termiskin kedua di Jawa Timur. Kemiskinan tersebut kemudian menimbulkan banyak masalah lainnya.

“Stunting tinggi, AKI-AKB juga tertinggi di Jawa Timur dan masih banyak masalah lainnya yang timbul akibat kemiskinan. Kami minta kepada mahasiswa KKN, untuk menilai pelayanan masing-masing desa. Sudah baik apa belum, kalau tak baik, maka laporkan melalui Wadul Gus’e,” tandasnya. (sgt/rhd)

disclaimer

Pos terkait