Malang, SERU. co.id – Siapa sangka, pisang jenis Rojoawak yang kurang laku di pasar buah justru bisa disulap jadi camilan kekinian bernilai tinggi! Adalah Asmongat (62), warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, yang sukses mengubah pisang “buangan” jadi rambak pisang lezat yang kini tembus pasar nasional hingga internasional!
Usaha ini sudah digelutinya sejak awal 2025. Menurutnya, ide awal muncul karena melihat banyaknya pisang Rojoawak yang tak terserap pasar. Padahal, bahan bakunya mudah ditemukan dan cocok dikembangkan di lahan kurang produktif.
“Pisang ini nggak laku di pasar, tapi melimpah. Jadi saya coba olah. Eh, ternyata pasar menyambut baik,” ujar Asmongat saat ditemui di rumah produksinya.
Rojoawak dikenal sebagai pisang yang mudah tumbuh dan tidak mengenal musim. Namun karena permintaan yang terus meningkat, Asmongat kini harus mencari pasokan dari berbagai daerah, seperti Blitar, Wonogiri, Cilacap, hingga Lampung.
Ia berharap, Pemkab Malang melalui Dinas Pertanian bisa membantu penyebaran bibit pisang Rojoawak agar bisa dibudidayakan lebih luas di daerah sendiri.
“Kalau bisa bibitnya disebar ke lahan-lahan tidak produktif. Biar nggak harus ambil dari luar Malang terus,” katanya.
Untuk proses produksi, Asmongat menggunakan metode vacuum frying, yaitu teknik menggoreng dalam tekanan rendah agar warna, rasa, dan nutrisi pisang tetap terjaga. Tak hanya pisang, ia juga mengolah buah lain seperti nangka dan nanas, tergantung musim.
Kini, dalam sebulan, usaha kecil Asmongat bisa memproduksi 2-3 ton rambak pisang! Produknya sudah tersebar ke berbagai daerah seperti Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatra, Lombok, hingga Papua. Bahkan, ekspansi ke luar negeri mulai berjalan.
“Kalau lokal hampir semua daerah sudah ada. Untuk luar negeri, sekarang mulai masuk Singapura, Filipina, dan Korea masih proses,” jelasnya bangga.
Rambak pisang yang dulunya dianggap remeh, kini jadi komoditas ekspor! Salut untuk inovasi Asmongat, bukti bahwa dari desa pun bisa go global. (wul/ono)
View this post on Instagram