Labuan Bajo, SERU.co.id – Kapal wisata pinisi Bahari Angin Mamiri tenggelam di perairan antara Pulau Mawan dan Tanjung Lokima, kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (29/6/2025) siang. Kapal itu mengangkut delapan wisatawan asing asal Spanyol dan China. Semua penumpang dan awak kapal dipastikan selamat dari hantaman gelombang tinggi dan angin kencang.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, membenarkan insiden tersebut. Selain para wisatawan, kapal juga membawa pemandu wisata dan siswa magang, serta lima anak buah kapal (ABK).
“Turis hanya delapan WNA. Lainnya adalah guide dan peserta praktik kerja,” seru Stephanus, dilansir Detik, Senin (30/6/2025).
Menurut Stephanus, seluruh penumpang berhasil diselamatkan oleh kru kapal wisata lain yang berada di sekitar lokasi kejadian. Proses evakuasi awal dilakukan menggunakan kapal Aurelia, kemudian seluruh korban dibawa ke Pelabuhan Marina Labuan Bajo.
“Semua penumpang dan awak kapal dalam kondisi selamat,” tegasnya.
Namun, dua wisatawan asal China mengalami luka lecet di bagian kaki dan paha. Keduanya langsung menjalani perawatan medis di ambulans milik Balai Karantina Kesehatan (BKK) Labuan Bajo.
Kapal Bahari Angin Mamiri diketahui berangkat dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo sekitar pukul 10.00 WITA menuju Pulau Komodo. Namun dalam perjalanan, kapal dihantam gelombang tinggi dan angin kencang yang menyebabkan kapal miring dan terbalik.
“Dugaan awal penyebab kejadian adalah angin kencang dan pusaran arus kuat,” ungkap Stephanus.
Menanggapi insiden ini, tim tanggap darurat gabungan dari KSOP, Basarnas, Polairud Polres Manggarai Barat dan Lanal Labuan Bajo langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyelamatan.
Ironisnya, ini bukan kejadian pertama kapal wisata mengalami kecelakaan di kawasan TN Komodo. Bulan lalu, kapal wisata KM Adil Putra juga tenggelam di perairan Tanjung China setelah menabrak karang. Sebanyak 16 penumpang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
Rangkaian insiden kapal wisata yang berulang di TN Komodo memunculkan sorotan terhadap aspek keselamatan dan kesiapsiagaan dalam wisata bahari. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh, terutama saat musim angin timur dan gelombang tinggi melanda perairan NTT. (aan/mzm)