Pendaki Asing Kembali Jatuh di Gunung Rinjani dan Berhasil Diselamatkan

Pendaki Asing Kembali Jatuh di Gunung Rinjani dan Berhasil Diselamatkan
Pesona keindahan Gunung Rinjani. (ist)

Lombok, SERU.co.id – Usai pendaki asal Brasil, seorang pendaki asal Malaysia, Nazril (47), tergelincir di jalur menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. Meskipun korban selamat, tetapi isu keselamatan di kawasan wisata alam unggulan NTB tersebut menjadi sorotan tajam. Publik menilai peristiwa ini seharusnya menjadi tonggak penguatan infrastruktur evakuasi dan keselamatan.

Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman melaporkan, Nazril terpeleset saat menuruni jalur bebatuan terjal usai melakukan pendakian ke puncak Rinjani. Ia saat itu bersama rombongan berjumlah 12 orang, menempuh jalur dari Kandang Sapi, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun.

Bacaan Lainnya

“Korban terpeleset karena kondisi jalur licin dan padat oleh porter yang sedang melintas. Akibatnya, Nazril mengalami luka lecet di kepala, memar di kaki kanan dan nyeri di bagian pinggul. Korban segera dievakuasi ke Puskesmas Sembalun untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Nicolas.

baca juga: Usai Pencarian Selama Tiga Hari Pendaki Asal Brasil Ditemukan Meninggal Dunia di Rinjani

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman memastikan, kondisi Nazril telah stabil. Ia kini telah kembali bergabung dengan rombongan, bahkan menikmati wisata air terjun di kawasan Senaru.

Menanggapi insiden ini, Ketua Komisi II DPRD NTB, Lalu Pelita Putra menilai, kejadian tersebut sebagai alarm keras bagi perbaikan sistem keselamatan wisata alam di NTB. Menurutnya, meskipun Rinjani berada di bawah kewenangan pemerintah pusat melalui BTNGR, Pemprov NTB juga memiliki tanggung jawab moral dan praktis.

“Pariwisata NTB jadi sorotan dunia karena kecelakaan fatal sebelumnya dan kini kembali dengan kasus terbaru ini. Harus ada evaluasi menyeluruh, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah,” ujarnya.

Lalu Pelita menekankan, pentingnya penguatan infrastruktur evakuasi dan keselamatan. Termasuk pengadaan alat-alat modern. Seperti drone pencari dengan sensor panas, drone logistik, pelatihan rutin untuk relawan, porter dan pemandu wisata.

“Teknologi harus menjadi garda terdepan penyelamatan. Jangan sampai kabut dan medan berat terus dijadikan alasan lambannya respons,” tegas politisi PKB itu.

baca juga: Berikut Fakta Dibalik Meninggalnya Pendaki Asal Brasil di Gunung Rinjani

Yarman menutup dengan imbauan kepada seluruh pendaki dan operator wisata. Khususnya untuk mengutamakan keselamatan dan terus berkoordinasi dengan petugas taman nasional.

“Kami pastikan korban selamat. Tapi kami tidak ingin ada lagi kejadian seperti sebelumnya. Keselamatan adalah prioritas utama,” pungkasnya. (aan/mzm)

disclaimer

Pos terkait