Situbondo, SERU.co.id – Adanya kejadian aksi kriminal dugaan penipuan dan pencurian dengan modus gendam atau hipnotis yang dilakukan oleh dua warga negara asing (WNA), membuat agen BRILink di wilayah Situbondo mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah yang terjadi pada Minggu lalu.
Pimpinan kantor cabang BRI Situbondo, Nanang Sumbara menyampaikan turut prihatin atas kejadian tersebut dan terus melakukan edukasi kepada agen BRILink se-kabupaten Situbondo, Kamis (15/5/2025) pagi.
“BRI turut prihatin atas kejadian yang menimpa agen BRILink kami di Situbondo dan kami menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib dalam hal ini Kepolisian Resor Situbondo (Polres Situbondo) untuk secepatnya menangkap para komplotan pelaku dan menyelesaikan kasus aksi kriminal dengan modus gendam atau hipnotis serta dijerat sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Nanang Sumbara.
Pihaknya menghimbau kepada agen BRILink di wilayah Situbondo agar selalu waspada dan menjaga keamanan saat melakukan operasional dan pada saat transaksi.
“Jadi dengan adanya kejadian tersebut, BRI juga terus melakukan edukasi kepada agen BRILink untuk terus menjaga keamanan dalam operasional dan saat melakukan transaksi serta selalu waspada terhadap potensi kejahatan,” ungkap Nanang Sumbara.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Agung Hartawan kepada sejumlah awak media menegaskan bahwa anggotanya masih melakukan penyelidikan atas kasus yang dialami Ahmad Sholeh. Untuk perkembangannya hingga saat ini nunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Pimcab BRI Batu: Kasus KUR Fiktif BRI, Zero Tolerance to Fraud di Lingkungan Kerja
“Mohon menunggu hasil penyelidikan pelaporan korban hipnotis selanjutnya dari penyidik Satreskrim Polres Situbondo,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban gendam atau hipnotis alami kerugian puluhan juta rupiah. Warga Negara Asing (WNA) terduga pelaku hipnotis tampak terekam CCTV di toko milik Ahmad Soleh.
Ahmad Soleh (korban gendam), pemilik toko yang mengaku menjadi korban hipnotis hingga mengalami kerugian Rp28 jutaan, juga mendapat banyak laporan dari sejumlah korban.
Menurut keterangan Ahmad Soleh, bahwa WNA yang beraksi di tokonya sempat ingin menghipnotis penjaga agen BRILink di salah satu toko wilayah Kecamatan Besuki.
Baca juga: BRI Regional Office Malang Tebar Kebaikan Penghuni Panti Asuhan dan Panti Jompo
“Salah satu pemilik toko agen Brilink di Kecamatan Besuki juga ada yang menjadi korban hipnotis. Tapi uangnya tidak sampai hilang, karena ada bos tersebut memantau CCTV lalu menegur penjaganya. Katanya sempat mendekat ketempat uangnya juga,” tegas Ahmad Soleh.
Kata dia, WNA tersebut juga melancarkan aksinya di depan toko Basmalah, sebelah Timur SPBU Besuki. Korbannya mengaku mendapat tawaran minyak wangi, sehingga uang sebanyak Rp7 juta rupiah terkuras habis.
Sekedar diketahui, sekitar dua tahun lalu pedagang daging di Pasar Senggol, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji juga ada yang menjadi korban hipnotis. Namun, saat itu Tutwuri Handayani, pedagang daging yang menjadi korban hipnotis tidak melapor ke Mapolres Situbondo. Padahal kerugiannya mencapai Rp5 jutaan. (aza/mzm)