Malang, SERU.co.id – Ada berbagai jenis produk UMKM Kota Malang yang diekspor ke luar negeri. Meski demikian, kriya dan fashion masih mendominasi ekspor produk UMKM, karena banyak diminati pasar internasional.
Kepala Bidang UMKM Diskopindag Kota Malang, Faried Suaidi mengungkapkan, beberapa UMKM sudah mulai melakukan kegiatan ekspor. Pihaknya bersama Bea Cukai terus mendorong pelaku usaha memperluas jangkauan pasar.

“Produk UMKM yang paling diminati di pasar internasional itu masih kriya dan fashion. Kuliner juga ada, seperti aneka keripik Rohani dan Bang Zay,” seru Faried, Minggu (11/05/20,25).
baca juga : Produksi Batu Bara RI 2024 Tembus Rekor 836 Juta Ton, Pemerintah Ancam Pengetatan Ekspor
Beberapa pelaku UMKM Kota Malang mengekspor produk ke berbagai negara. Ada yang mengekspor ke negara wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia dan terbaru ke Jepang.
“Di Sanan ada beberapa yang sudah ekspor walau masih di tingkat ASEAN. Kemarin juga ada gerabah di Betek kami ekspor perdana ke Jepang dan ada fashion baju kerja yang kami ekspor ke Malaysia,” bebernya.
Faried menjelaskan, semua data mengenai pelaku usaha dan produk yang diekspor ada di Bea Cukai. Tidak hanya mendata, Bea Cukai memiliki program Klinik Ekspor yang bertujuan membantu UMKM yang ingin melakukan kegiatan ekspor.
Kepala Kantor Bea Cukai Malang, Gunawan Tri Wibowo menuturkan, hasil kriya sangat diminati pasar internasional. Terbaru, pihaknya mendampingi UMKM, UD Ilham Gerabah yang berhasil mengekspor gerabah ke Jepang.
“Keberhasilan ekspor UD Ilham Gerabah merupakan hasil dari proses panjang yang dimulai sejak awal 2024. Melalui pendampingan intensif dan proses negosiasi yang berkelanjutan, akhirnya UMKM ini berhasil menembus pasar ekspor,” ungkapnya.
Bea Cukai aktif mendukung UMKM melalui program Klinik Ekspor. Ia mempertemukan buyer dari Jepang dengan pemililk UD Ilham Gerabah pada Januari lalu, hingga produk gerabah bisa diekspor sebelum Idulfitri.
“Keberhasilan ekspor pot gerabah ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi UMKM lain di Kota Malang untuk terus berkembang dan bersaing. Ini juga menunjukkan bahwa UMKM memiliki potensi yang besar untuk menembus pasar internasional,” katanya.
baca juga : Pemkot Malang Buka Peluang Ekspor UMKM ke Pasar Global
Sementara itu, pemilik UD Ilham Gerabah, Achmad Hasyim mengaku, bersyukur bisa mengekspor produknya. Ada kurang lebih 600 gerabah berupa vas bunga yang diekspor ke Jepang.
“Ini pertama kalinya kami bisa mengekspor produk ke luar negeri. Sebelumnya, penjualan gerabah hanya lintas daerah saja,” tutur Hasyim, saat ditemui wartawan SERU.co.id di kediamannya, Jl Mayjen Panjaitan Kota Malang.
UD Ilham Gerabah merupakan usaha keluarga yang saat ini dikelola oleh generasi ketiga. Atas bantuan Bea Cukai dan Diskopindag, diharapkan kegiatan ekspor bisa dilakukan kembali.
“Kami masih mencoba merambah pasar internasional. Kalau misalnya cocok dan ada pesanan lagi, kami siap,” imbuhnya.
baca juga : Wali Kota Nurochman Saksikan Pelepasan Ekspor Kripik Sayur dan Buah dari Batu ke Singapura
Hasyim menilai, gerabah merupakan salah satu hasil kriya yang membutuhkan keahlian khusus dan ketelatenan. Ia bertekad, terus menjaga kualitas gerabah yang dihasilkan, supaya semakin diminati oleh pihak asing dan bisa diekspor lagi.
“Saya akui, pemerintah melalui Bea Cukai dan Diskopindag sangat membantu. Jauh sebelumnya, juga sering diundang untuk mengikuti workshop maupun pembinaan,” pungkasnya. (ws13/rhd)