39 Siswa ‘Nakal’ di Purwakarta Jalani Pelatihan Ala TNI, Komnas HAM Pertanyakan Relevansinya

39 Siswa 'Nakal' di Purwakarta Jalani Pelatihan Ala TNI, Komnas HAM Pertanyakan Relevansinya
39 siswa SMP di Kabupaten Purwakarta mendapatkan pelatihan karakter. (ist)

Purwakarta, SERU.co.id – Sebanyak 39 siswa SMP ‘nakal’ di Kabupaten Purwakarta resmi menjalani pelatihan karakter selama 14 hari di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari. Program Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini bertujuan membentuk kedisiplinan, tanggung jawab dan akhlak mulia siswa melalui pendekatan ala militer. Ketua Komnas HAM mempertanyakan legalitas dan relevansi program tersebut.

Beberapa orang tua tampak menangis saat harus melepas anak-anak mereka. Salah satu orang tua murid, Elly menaruh harapan besar terhadap perubahan anaknya.

Bacaan Lainnya

“Anak saya sering bolos dan susah dinasehatin. Saya titipkan ke program ini agar bisa berubah jadi lebih baik,” seru Elly, dikutip dari Tribunjabar.id, Jumat (2/5/2025).

Tiba dengan bus dan truk milik Pemkab Purwakarta sekitar pukul 12.00 WIB, para siswa langsung diarahkan dengan instruksi tegas khas militer. Mereka mengenakan seragam putih-hitam lengkap dengan topi sekolah, berbaris rapi di bawah arahan anggota TNI.

Namun, program ini menuai sorotan tajam dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro mempertanyakan, legalitas dan relevansi pelibatan TNI dalam pendidikan karakter siswa.

“Sebetulnya itu bukan kewenangan TNI untuk melakukan civic education. Kalau mengirim anak ke barak sebagai bentuk hukuman, itu di luar proses hukum,” tegas Atnike.

Menurutnya, kegiatan pelatihan di lingkungan militer hanya dapat dibenarkan jika bersifat pengenalan karier atau edukatif. Bukan bersifat korektif atau represif terhadap perilaku siswa.

Menanggapi kritik tersebut, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana menyatakan, program ini dilaksanakan atas dasar sukarela dan kesepakatan tertulis dari orang tua siswa.

“Para siswa didaftarkan langsung oleh orang tua. Mereka telah menandatangani perjanjian bahwa anak-anak mereka bersedia mengikuti program ini,” jelas Wahyu.

Baca Juga: FTUB Jalin Kerja Sama dengan Pussenarhanud Tentang Penelitian dan Pengembangan Alutsista

Program yang diberi nama Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan, sebagai kerja sama antara TNI AD dan Pemprov Jawa Barat. Tujuannya membina anak-anak dengan kriteria khusus. Sesuai rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Sebagai informasi, Bupati Kabupaten Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail juga sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Kodim 0609, perwakilan dari TNI dan Kemenag Bandung Barat. Tujuannya membina siswa yang sulit diatur atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal. (aan/mzm)

disclaimer

Pos terkait