Malang, SERU.co.id – Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) sepakat bekerja sama dengan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud). Kesepakatan tersebut seputar penelitian dan pengembangan Alutsista. Keduanya sepakat untuk saling mendukung dalam riset, pengembangan, dan implementasi teknologi terkini pada sistem pertahanan nasional.
Dekan FT UB, Prof Ir Hadi Suyono ST MT PhD IPU ASEAN Eng mengungkapkan, FT menjadi satu fakultas terbesar di UB. Total mahasiswa kurang lebih 6.800 dan didukung dengan 279 dosen.
“40 persen dari 279 dosen tersebut telah bergelar doktor. Kami juga mengelola penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tidak kurang dari 210 judul dalam setahun. Untuk itu, kerja sama dengan pihak eksternal menjadi salah satu ukuran capaian kinerja IKU,” seru Prof. Hadi.
Baca juga: Alumni Ngalup Ngalam, IKA FTUB Gelar Munas Jalan Sehat dan Baksos
Kerja sama menjadi membuka peluang besar bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat langsung dalam pengembangan teknologi pertahanan mutakhir. Kolaborasi dengan PK Arhanud diharapkan membawa dampak positif bagi kemajuan riset dan inovasi.
“Semoga kerja sama ini berkembang, tidak hanya di bidang penelitian. Penelitian yang kita lakukan juga semoga dapat menyelesaiakan persoalan-persoalan di masyarakat. Sehingga menjadi batu loncatan kegiatan strategis lainnya,” harap Prof. Hadi.
Sementara itu, Dirbinlitbang Pussenarhanud, Kol Arh Marthen Verny Rorintulus SE MHan menyampaikan, saat ini kerja sama TNI AD, industri pertahanan dan perguruan tinggi sedang dikembangkan.
Sebelumnya, Pussenarhanud telah melaksanakan penelitian dan pengembangan. Hasilnya berupa luaran artikel, prototype hingga mencapai tahap produksi massal.
“Tahun ini, penelitian dan pengembangan difokuskan pada prototipe sistem integrasi C4 Alutsista Arhanud. Kalau tidak salah, kerja sama dalam bidang Litbang ini merupakan pertama. Sebelumnya hanya bekerja sama dengan pihak industri,” ujar Kol Arh Marthen.
Baca juga: Danpussenarmed Tinjau Kesiapan Alutsista Menarmed Dua
Terakhir, Kol Arh Marthen berharap, kerja sama dengan perguruan tinggi bisa berkelanjutan. Terutama dengan lintas departemen, karena TNI AD memiliki berbagai sistem Alutsista untuk dikembangkan.
“Kerja sama ini merupakan langkah yang signifikan dalam memperkuat kapasitas teknologi pertahanan Indonesia. Serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknik militer,” pungkasnya. (afi/mzm)