Rektor UIBU Raih Penghargaan Tokoh Pemerata Akses Pendidikan, Sukseskan Masyarakat Indonesia Timur

Rektor UIBU, Dr Nurcholis Sunuyeko (kanan), saat menerima Penghargaan PWI Jatim Award 2025 dari Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim (kiri). (rhd) - Rektor UIBU Raih Penghargaan Tokoh Pemerata Akses Pendidikan, Sukseskan Masyarakat Indonesia Timur
Rektor UIBU, Dr Nurcholis Sunuyeko (kanan), saat menerima Penghargaan PWI Jatim Award 2025 dari Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim (kiri). (rhd)

Surabaya, SERU.co.id – Rektor Universitas Insan Budi Utomo (UIBU), Dr Nurcholis Sunuyeko MSi menerima penghargaan sebagai Tokoh Pemerata Akses Pendidikan. Dalam resepsi puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2025 diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, sekaligus memperingati HUT ke-79 PWI. Bentuk apresiasi atas kesuksesan Universitas IBU dalam pemerataan pendidikan dan kesuksesan bagi masyarakat Indonesia Timur.

Rektor UIBU, Dr Nurcholis Sunuyeko MSi mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas konsistensi UIBU dalam memperluas akses pendidikan kepada seluruh anak bangsa. Dimana Universitas IBU berhasil memberikan akses pemerataan pendidikan bagi masyarakat Indonesia Timur dan Indonesia secara nasional.

Bacaan Lainnya

“UIBU aktif memberikan solusi nyata terhadap tantangan pendidikan nasional, dengan memberikan akses pendidikan bagi masyarakat Indonesia Timur. Di antaranya melalui kebijakan pemotongan biaya pendidikan, pemberian beasiswa, hingga program pembebasan biaya pendidikan bagi mahasiswa tertentu,” seru Sam Rektor, sapaan akrabnya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (28/4/2025) malam.

Menurutnya, apa yang selama ini dilakukan banyak perguruan tinggi di Indonesia masih belum mengamalkan amanah Undang-Undang Dasar (UUD). Meski Indonesia begitu luas dan beragam, dirinya akan terus menyuarakan tentang akses pendidikan tinggi yang belum merata untuk disamaratakan.

“Jika sekolah dan Perguruan Tinggi hanya untuk anak yang pandai, lalu siapa yang akan mengurusi mereka untuk bermimpi mengubah nasibnya. Sebagaimana amanah pasal 34 ayat 1 UUD 1945, fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Maka Universitas IBU turut ambil bagian dalam untuk bisa mewujudkan mimpi besar mereka,” ucap Sam Rektor.

Nurcholis menuturkan, dirinya merasa terpanggil untuk memeratakan pendidikan, terutama pendidikan tinggi di wilayah Indonesia Timur. Sehingga sudah hampir dua dekade terakhir ini, UIBU Malang memilih berkonsentrasi untuk menjangkau pelosok Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang akses pendidikannya tergolong rendah.

“Kini UIBU Malang menjadi ‘rumah’ bagi mereka yang bermimpi menaikan strata sosial di daerahnya. Tercatat di atas 70 persen para alumni berasal dari wilayah KTI, seperti mahasiswa dari Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kini mereka telah mendapatkan pekerjaan yang layak sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS),”  terangnya.

Sam Rektor menyampaikan, upaya tersebut telah menginspirasi masyarakat luas dan mendorong pemerataan kesempatan mengenyam pendidikan berkualitas. Bahkan beragam terobosan dan inovasi out of the box yang belum pernah dilakukan PTN dan PTS, UIBU lebih dulu sebagai pionir program. Seperti pola pembelajaran Heppie dalam Samba (Sambut Mahasiswa Baru), yudisium, pengukuhan PPG, hingga wisuda yang dilaksanakan dalam suasana bergembira.

“Dengan penghargaan ini, Universitas IBU semakin mempertegas komitmennya dalam membangun masa depan bangsa. Melalui pemerataan akses pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.

Rektor Universitas IBU Malang Kota foto bersama Pengurus PWI Malang Raya. (ist)

Sementara itu, Ketua PWI Jawa Timur, Lutfi Hakim menyampaikan, penghargaan ini diberikan kepada Dr. Nurcholis bersama 19 tokoh lainnya. Atas dedikasi dan pengabdian luar biasa dalam profesi, bidang keilmuan, serta tugas-tugas di instansi masing-masing.

“Ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap para tokoh yang telah memberikan dampak positif dan kontribusi nyata di bidangnya, termasuk di dunia pendidikan,” ujar Lutfi. (rhd)

Pos terkait