UM Gelar Kuliah Tamu Bersama Bank Indonesia, Soroti Berbagai Tantangan Ekonomi Global

Juli Budi dari Bank Indonesia saat memberikan kuliah tamu di GKB A20 lantai 9 UM. (Seru.co.id/afi) - UM Gelar Kuliah Tamu Bersama Bank Indonesia, Soroti Berbagai Tantangan Ekonomi Global
Juli Budi dari Bank Indonesia saat memberikan kuliah tamu di GKB A20 lantai 9 UM. (Seru.co.id/afi)

Malang, SERU.co.idUniversitas Negeri Malang (UM) gelar kuliah tamu bersama Bank Indonesia bertajuk ‘Peran Bank Indonesia dalam Menjaga Stabilitas Makroekonomi di Tengah Kondisi Ketidakpastian Global’. Dalam kesempatan ini, berbagai tantangan ekonomi global dibahas. Termasuk dampak kebijakan Amerika Serikat terhadap perekonomian Indonesia dan pentingnya membangun mentalitas bangsa yang berorientasi pada integritas dan inovasi.

Dalam sambutannya, Rektor UM, Prof Dr Haryono MPd menekankan, pentingnya pemahaman terhadap dinamika ekonomi global. Termasuk fluktuasi harga saham dan peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia juga mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dan memiliki mentalitas besar dalam membangun bangsa.

Bacaan Lainnya

“Kita perlu membangun bangsa dengan pemikiran yang besar, bukan sekadar mencari keuntungan pribadi. Jika kita ingin menjadi bangsa yang maju, kita harus menerapkan meritokrasi dan menumbuhkan kepercayaan serta integritas,” seru Prof. Haryono, Rabu (26/2/2025).

Ia juga menyoroti, pentingnya pengalaman global bagi mahasiswa dan alumni UM, baik melalui studi maupun pekerjaan di luar negeri. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya meningkatkan kompetensi diri. Namun juga berkontribusi pada perekonomian nasional melalui devisa dan inovasi.

“Semoga kuliah tamu hari ini menjadi bagian dari upaya untuk mencapai pikiran yang terang. Hal ini penting karena tanpa pemikiran yang terang, sulit bagi kita untuk menciptakan optimisme dan membangun masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Rektor UM dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang saat menandatangani MoU beasiswa. (Seru.co.id/afi)

Sementara itu, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juli Budi Winantya menjelaskan, dampak kebijakan ekonomi Amerika Serikat terhadap ekonomi global dan Indonesia. Ia menyoroti kebijakan tarif, pajak dan tenaga kerja yang diterapkan di era Presiden Trump. Dimana memicu inflasi tinggi di AS dan berimbas pada suku bunga serta nilai tukar di berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Ketika inflasi di Amerika meningkat, dolar menguat dan modal global cenderung mengalir ke AS. Hal ini menyebabkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta ekonomi negara berkembang,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, ekonomi global masih mengalami perlambatan, terutama di negara-negara besar seperti Tiongkok, Eropa, Jepang dan India. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sedikit melambat ke angka 5,6 persen, namun masih lebih tinggi dibandingkan banyak negara lainnya.

Kuliah tamu ini menjadi ajang bagi mahasiswa dan akademisi UM untuk memahami peran penting kebijakan moneter dan tantangan ekonomi global. Diskusi yang berlangsung juga menekankan perlunya inovasi dan pemikiran strategis agar Indonesia tetap tangguh menghadapi gejolak ekonomi dunia.

Acara ini juga dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Wakil Rektor UM serta dosen dan mahasiswa FEB UM. Dalam kesempatan ini, Bank Indonesia secara simbolis memberikan beasiswa bagi mahasiswa UM. (afi/mzm)

Pos terkait