Kelurahan Bandulan Pionir Wifi Gratis untuk Pelajar

Siswa menggunakan wifi gratis untuk pembelajaran daring. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Merespon keluhan warga terkait keterbatasan kuota dan paket internet dalam pembelajaran berbasis daring, Lurah Bandulan, Dian Sonyalia Caturina, menyediakan fasilitas wifi gratis di Aula Kantor Kelurahan Bandulan, sejak Senin (3/8/2020).

Wifi gratis tersebut dikhususkan bagi pelajar dan mahasiswa di wilayahnya, terutama pelajar yang kesulitan mendapat koneksi internet dan masuk kategori kurang mampu.

Bacaan Lainnya
Walikota Malang dan Kadikbud berdialog dengan siswa pengguna wifi gratis. (rhd)

“Ada warga yang menyampaikan, kalau ia berniat menjual barangnya untuk beli kuota internet. Karena itulah, kami dari kelurahan langsung merespon dan melakukan diskusi. Akhirnya disupport Diskominfo untuk wifinya,” seru Lurah Sonya, didampingi Kasi Penmas Kelurahan Bandulan, Indhira Dwi Nanda, pencetus ide wifi gratis yang didukung perangkat setempat.

Dalam pelaksanaannya, tiap sesi diisi oleh 10 orang pelajar SD, SMP, SMA sederajat dan mahasiswa selama 2 jam. Selanjutnya secara bergantian diisi kelompok berikutnya berdasarkan daftar antrian. Dibuka setiap hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 – 15.00 WIB.

“Semoga upaya kami ini, mampu meringankan beban warga, khususnya di Kelurahan Bandulan,” tandas Sonya.

Tak hanya wifi gratis, pihak Kelurahan Bandulan juga menyediakan makanan ringan dan minuman mineral sebagai kudapan saat belajar. Selain pihak keluarga diperbolehkan menemani, ada juga petugas dari kelurahan yang bertugas mendampingi siswa-siswi saat menemukan kesulitan menyelesaikan tugas pembelajaran.

Mengapresiasi inovasi ini, Walikota Malang Sutiaji, meninjau langsung ke lokasi. Melalui inisiatif seperti ini, warga Kota Malang semakin mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Pemerintah Kota Malang.

“Inisiatif Lurah Bandulan beserta perangkatnya ini merupakan inovasi yang bagus dan bisa ditiru oleh wilayah lainnya. Tujuannya agar memudahkan masyarakat dalam menjalani sekolah berbasis online,” seru Sutiaji.

Lurah Bandulan didampingi Kasi Penmas, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Sutiaji menambahkan, ia sudah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang untuk melakukan realokasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dialihkan untuk pembelian paket internet.

“Besarannya, sekitar Rp 50 ribu per orang, bagi siswa SD maupun SMP. Sehingga, bisa membantu anak-anak untuk belajar di rumah,” tandasnya, diamini Kadikbud Kota Malang, Zubaidah.

Pengalaman belajar di aula kelurahan bersama teman dan kakak kelas merupakan hal yang menyenangkan, setelah sekian lama mereka diharuskan belajar mandiri di rumah.

“Enak bisa belajar lagi sama teman-teman, meski tidak banyak seperti kelas di sekolah. Kalau belajar sendiri jadi bosen. Kalau disini ada temannya, bisa ngobrol tentang pelajaran dengan teman. Terus ada yang mendampingi. Kalau di rumah sendirian, bapak ibu kerja,” cerita Keisya Putri, siswi kelas 3 yang diamini Dyah, siswi kelas 4 SDN Bandulan 4.

Sementara, Sunarti (35), salah satu orang tua murid mengaku senang lantaran ketiga anaknya yang duduk di bangku SD, SMP, dan SMA, terbantu dalam pembelajaran daring. “Sebulan kami harus menyisihkan Rp 100 ribu untuk kuota yang dipakai khusus belajar ketiga anak saya. Kalau yang kecil masih balita. Jumlah itu cukup besar bagi kami yang bekerja serabutan,” ungkap Sunarti. (rhd)

disclaimer

Pos terkait