Pj Wali Kota Malang: Pengendalian Inflasi Terkendali, Fokus pada Inovasi dan Kolaborasi

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, saat menyampaikan sambutan dalam pertemuan forum High Level Meeting (HLM). (Seru.co.id/ws12) - Pj Wali Kota Malang: Pengendalian Inflasi Terkendali, Fokus pada Inovasi dan Kolaborasi
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, saat menyampaikan sambutan dalam pertemuan forum High Level Meeting (HLM). (Seru.co.id/ws12)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang memberikan apresiasi kepada tim pengendali inflasi daerah (TPID) yang berhasil menjaga inflasi Kota Malang tetap terkendali. Inflasi tahun ini tercatat sebesar 1,22 persen yoy dan 0,24 persen mtm, menunjukkan kinerja yang sangat baik. Dalam pertemuan forum High Level Meeting (HLM) merupakan keberhasilan dari kerja keras semua pihak yang terlibat dalam pengendalian inflasi.

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menyampaikan, inflasi di Kota Malang pada November 2023 sempat mencapai 2,94 persen, namun melalui upaya bersama, angka tersebut berhasil diturunkan. Ia berharap, pencapaian ini dapat terus dijaga hingga akhir tahun, terutama selama periode Natal dan Tahun Baru.

Bacaan Lainnya

“Kinerja kawan-kawan TPID dan stakeholder menurunkan dan mengendalikan inflasi sampai dengan 1,22 persen di tahun ini, itu kinerja yang luar biasa,” seru Iwan, dalam sambutannya, Selasa (17/12/2024).

Pada kesempatan yang sama, Iwan menekankan perlunya strategi jangka panjang untuk menjaga kestabilan inflasi. Ia mengungkapkan, pemerintah Kota Malang telah menyusun roadmap 2025-2029, yang menjadi pedoman untuk mengendalikan inflasi dalam jangka panjang.

“Kami sudah menetapkan roadmap 2025 sampai dengan 2029 untuk langkah strategis yang bisa dituangkan menjadi pedoman,” jelasnya.

Dalam roadmap tersebut, Iwan menyebutkan, beberapa inovasi yang diharapkan dapat mendukung pengendalian inflasi di Kota Malang. Salah satunya adalah program penanaman cabai yang dilakukan oleh Kodim 0833, yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan di masyarakat.

“Ada inovasi dari Kodim 0833, yakni melakukan penanaman cabai dan memberikan cabai itu kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Iwan.

Selain itu, terdapat pula program Gerakan Sosial Terpadu (Gesit), yang tidak hanya fokus pada pengendalian inflasi tetapi juga mengatasi kemiskinan, stunting, dan pemberian sembako murah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

“Gesit tidak hanya berbicara inflasi, tetapi juga bagaimana mengatasi kemiskinan, stunting, pemberian sembako murah, dan beasiswa pendidikan,” tambah Iwan.

Iwan berharap, dalam roadmap tersebut, ada 3 (tiga) inovasi utama yang harus segera diterapkan. Inovasi pertama adalah Sekolah Peduli Inflasi, yang bertujuan untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya pengendalian inflasi.

“Sekolah Peduli Inflasi ini harus benar-benar terwujud,” kata Iwan.

Inovasi kedua adalah Kantor Peduli Inflasi, yang akan menjadi pusat informasi bagi masyarakat mengenai inflasi dan cara mengendalikannya. Sementara itu, inovasi ketiga adalah Sepasar Pedas, yang akan memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau.

Iwan menutup pertemuan dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara seluruh stakeholder dalam mengimplementasikan inovasi-inovasi tersebut. Ia berharap, agar langkah-langkah jangka pendek dan panjang yang telah disusun dapat dijalankan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat Kota Malang.

“Ini menjadi konsen kami dalam pengendalian inflasi baik itu jangka pendek ataupun jangka panjang,” tutup Iwan.
(ws12/mzm)

disclaimer

Pos terkait