OJK Malang Sebut Dana Masyarakat Aman

Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri. (ist)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Otoritas Jasa Keuangan Malang mendorong mulai bergeraknya kembali sektor riil di era new normal menuju masyarakat produktif dan aman Covid- 19. Hal ini ditunjang stabilitas sektor jasa keuangan yang terjaga dengan kinerja intermediasi yang positif dan profil risiko tetap terkendali.

Sejalan dengan kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan di perbankan dan perusahaan pembiayaan, sampai dengan posisi 17 Juni 2020, restrukturisasi kredit perbankan di Wilayah Kerja OJK Malang (Malang Raya, Kota dan Kabupaten Pasuruan, dan Kota dan Kabupaten Probolinggo) telah mencapai Rp 8,15 triliun yang telah diberikan kepada 79.958 debitur.

Sedangkan untuk perusahaan pembiayaan telah mencapai Rp 1,52 triliun yang telah diberikan kepada 58.901 debitur. Untuk perusahaan pembiayaan, per 19 Juni 2020, OJK Malang mencatat sebanyak 71 perusahaan pembiayaan telah memberikan fasilitas restrukturisasi pinjaman. “Dari 87.440 permohonan restrukturisasi yang diajukan kepada perusahaan pembiayaan, terdapat 73.152 permohonan yang telah disetujui atau sekitar 83,66%,” terang Sugiarto Kasmuri, Kepala OJK Malang, dalam keterangan resminya.

Sementara itu, indikator likuiditas perbankan di Wilayah Kerja OJK Malang juga menunjukkan kondisi yang baik. Tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 74,45%, yang menunjukkan dana masyarakat yang tersimpan di bank tidak seluruhnya disalurkan ke kredit, namun juga digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan transaksi masyarakat.

“Hal ini juga memberikan ruang bagi perbankan, untuk melakukan ekspansi kredit atau pembiayaan guna mendukung upaya pemulihan ekonomi masyarakat pada periode new normal sejak Pandemi COVID-19,” papar pria ramah berkacamata itu.

Pada posisi April 2020, lanjut Sugiarto, kredit perbankan di Wilayah Kerja OJK Malang tumbuh sebesar 7,65% secara yoy, sementara piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 4,81% yoy. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 9,67% yoy.

Sementara sampai dengan 31 Mei 2020, jumlah investor Pasar Modal di Wilayah Kerja OJK Malang adalah sebanyak 59.268 investor atau meningkat sebesar 56,59% secara yoy. Nilai transaksi saham sebesar Rp2,01 T atau meningkat sebesar 25,31% secara yoy. Nilai penjualan reksa dana sebesar Rp294 M dan USD22.447 atau meningkat sebesar 10,63%.

“Profil risiko perbankan di Wilayah Kerja OJK Malang posisi April 2020 masih terjaga pada level yang terkendali dengan rasio NPL Gross tercatat sebesar 3,24%,” imbuh Sugiarto.

Perekonomian Indonesia pada Q2-2020 diprediksi akan mengalami kontraksi yang didasari, antara lain oleh rilis data penjualan retail dan tingkat inflasi yang kurang positif. Selain itu, sektor ketenagakerjaan dan aktivitas manufaktur juga belum menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan.

“Era new normal adalah pilihan logis. Era ini harus dipandang sebagai era positif untuk optimisme ke depan dan menebar kebaikan kepada sesama. Tetap semangat, tetap sehat, jangan lupa menggunakan masker, mencuci tangan, jaga jarak, istirahat yang cukup dan ikuti protokol kesehatan yang tepat. New normal, New Spirit, stay safe dan stay healthy,” tandas Sugiarto. (rhd)

disclaimer

Pos terkait