Jakarta, SERU.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi terjadinya gelombang tsunami hingga 10 meter di selatan Jawa. Kepala BMKG Dwikoruta Karnawati mengatakan potensi ini bisa terjadi akibat keberadaan sumber gempa Sesar Opak di Yogyakarta.
“Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya.” jelas Dwi.
“Di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif,” seru Dwi, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Sesar Opak di DIY berpotensi memiliki guncangan sebesar magnitudo 6,6. Sementara, megathrust di selatan Jawa berpotensi berkekuatan hingga M8,7.
Ia mengimbau adanya mitigasi kebencanaan kepada masyarakat DIY, utamanya sekitar pesisir.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, zona subduksi bisa menimbulkan gempa dan tsunami yang beberapa kali memang sudah pernah menerjang wilayah selatan Pulau Jawa.
Kawasan selatan Jawa telah 8 kali mengalami tsunami, yaitu pada 1818, 1840, 1859, 1904, 1921, 1957, 1994, dan 2006. (hma/rhd)