Wisata Kayutangan Heritage akan Segera Bebas dari Kabel yang Berseliweran

SIMBOLIS: Proses pemotongan tiang provider internet milik PT Telkom, di kawasan wisata Kayutangan Heritage, secara simbolis oleh Walikota Malang, Drs Sutiaji. (Seru.co.id/wul) - Wisata Kayutangan Heritage akan Segera Bebas dari Kabel yang Berseliweran
SIMBOLIS: Proses pemotongan tiang provider internet milik PT Telkom, di kawasan wisata Kayutangan Heritage, secara simbolis oleh Walikota Malang, Drs Sutiaji. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Secara simbolis, Wali Kota Malang, Drs Sutiaji melakukan pemotongan tiang provider internet milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), yang berlokasi di Jalan Jendral Basuki Rahmat, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Pemotongan ini merupakan tanda, jika kabel jaringan milik Telkom sudah di tanah di bawah tanah dengan tujuan mempercantik kawasan wisata Kayutangan Heritage, Minggu (30/7/2023) siang.

Walikota Malang, Drs Sutiaji mengatakan, ini merupakan salah satu bentuk tanda perjuangan penertiban kabel-kabel yang harus dimasukkan di dalam tanah dengan jalur yang telah disediakan oleh Pemkot.

Bacaan Lainnya

“Sebagai penanda kita ini berjuang menertibkan kabel-kabel, baik sementara ini kita kuatkan provider itu harus masuk ke bawah tanah,” seru Sutiaji, di depan para awak media.

Sutiaji mengaku, gagasan ini sudah rencanakan beberapa tahun yang lalu, namun terdapat kendala karena wabah Covid-19 melanda, hingga penerapannya menjadi mundur.

“Sudah kita gaungkan beberapa tahun yang lalu, terus kena Covid itu problemnya ya,” ucapnya.

Dengan penanda yang telah dilakukan oleh PT Telkom, diharapkan seluruh provider dan juga pihak BUMN PT PLN Persero, bisa turut serta mengikuti langkah ini. Sehingga lokasi Kayutangan Heritage bisa lebih tambah cantik lagi.

“Harapan kami ini nanti diikuti BUMN lain ini, PLN ya lah setelah setelah itu provider yang lain harus turun minimal sini harus cantik lah, ini daerah wisata harus cantik tidak berseliweran,” terang Sutiaji.

Kata Sutiaji, pihaknya telah membentuk Prorkomperda yang terkaitan dengan kewajiban seluruh provider memasukkan kabel jaringannya ke dalam jalur tanah yang telah disediakan. Dan untuk perampungan penggarapan kabel-kabel milik Telkom, dirinya berharap agar segera rampung pada bulan Agustus tahun ini.

“Kalau Telkom saya target Agustus sudah bersih kawasan sini, Kayutangan sampai rumah sakit (RSSA) harus bersih dan mudah-mudahan disusul nanti disusul seputaran Alun-alun. Jadi saya minta kawasan kota ini harapan kami sudah bisa di bawah tanah, kalau bisa semuanya kan malah enak,” harapnya.

Selain itu Sutiaji juga menyebut, lokasi wisata Kayutangan Heritage ini hanya sebatas penanda saja dan rencananya ini akan terus digaungkan. Mengingat banyak titik-titik, di Kota Malang masih banyak kabel listrik maupun provider yang berseliweran.

“Ya kan ini ditandai sini nanti akan terus, bukan Sumbersari aja, Sabilillah (Blimbing) itu kan luarbiasa. Sabilillah borobudur,” paparnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Kantor PT Telkom Malang, Sonny Hidayat menuturkan, pihaknya sudah berkomitmen untuk turut serta turut mempercantik wisata Kayutangan Heritage. Dengan taat akan peraturan yang telah diterapkan dengan melakukan penanaman kabel internet miliknya ke aliran kabel di dalam tanah yang telah disediakan.

“Jadi, Pemkot itu sudah dua tahun yang lalu minta bahwa Telkom itu ikut membenahi disini dan kebetulan kantor saya (Telkom) itu pas di pusatnya. Sehingga saya bilang ‘aku akan dukung full’ meskipun bebannya di tempat saya (Telkom), meskipun saya tidak dapat untung apa-apa tapi memang ini kebutuhan untuk merapikan ini,” terang Sonny.

Sonny menyebut, penggarapan itu akan rampung dan benar-benar bersih pada 17 Agustus 2023 mendatang. Dirinya juga tidak tanggung-tanggung mempersilahkan pihak Pemkot untuk memutus kabel jaringan jika masih ada yang seliweran di lokasi tersebut.

“Insyaallah per tanggal 17 Agustus, itu pasti bebas kabelnya Telkom, bebas tiangnya Telkom. Nanti kalau kawan-kawan pas ada merah putih (tiang bertanda merah putih) disitu, silakan saja pak wali anggotanya untuk motongi saja,” tuturnya.

Dirinya mengaku, banyak kesulitan yang dialami selama pengerjaan tersebut, dimana pihaknya harus menyediakan jaringan backup. Karena pihak Telkom ataupun provider lain tidak mungkin mematikan aliran internet selama penanaman itu, kemudian anggaran yang dibutuhkan juga tidak sedikit. (wul/mzm)

disclaimer

Pos terkait