Malang, SERU.co.id – Keberadaan sejumlah kampung tematik di kawasan Kota Malang menjadi perhatian para pengunjung dari luar daerah. Dari sekian banyak kampung tematik, diantaranya memang memiliki tema tentang seni dan budaya, seperti Kampung Budaya Polowijen (KBP).
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) KBP, Isa Wahyudi menyampaikan, salah satu cara jitu membangun wisata adalah malalui seni budaya. Termasuk melalui tradisi yang berkembang di masyarakat.
“Membangun wisata justru melalui seni budaya serta adat dan tradisi yang berkembang dimasyarakat,” seru Isa Wahyudi.
KBP mendapat kunjungan rombongan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedatangan tamu tersebut disuguhi topeng dan pameran mainan tradisional. Tidak hanya itu, sejumlah kuliner tradisional seperti wedang uwuh dan dawet cemilan juga disiapkan.
Sebagai edukasi budaya, Isa Wahyudi juga menyuguhkan nasi bungkus yang masih menggunakan besek. Ia menilai, tradisi inilah yang mulai hilang saat ini setelah adanya bungkus nasi kotak.
Baca juga: Kolaborasi Wisata Malang Raya, Sutiaji: Kota Melengkapi Wisata Budaya
“Pengunjung bisa belajar seperti di Kampung Budaya Polowijen (KBP) ini ada sego berkat pakai besek yang sudah lama hilang, diganti dengan nasi kotak,” ujarnya.
Berangkat dari Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi berharap, objek-objek pemajuan kebudayaan yang salah satunya melalui kampung tematik mampu menjadi penggerak wisata. Tidak hanya itu, dengan adanya kampung budaya sekaligus melestarikan budaya di Kota Malang.
Baca juga: Sinergitas Pariwisata Malang Raya Masih Terkendala Pandemi