Dalam kertas tersebut tertulis jawaban dimana atau saran yang ditunjukkan kepada pengunjung kedepannya harus seperti apa. Tapi, Hari menyebut isi dari kertas itu tidak mengharuskan pengunjung percaya ataupun yakin.
“Itu tergantung kalian gak harus yakin, tapi kalau yakin dan percaya ya monggo,” terangnya.
Perlu diketahui, nomor yang dikopyok para pengunjung juga tidak selalu ramalan yang bagus, kadang kali ada pengunjung yang mendapatkan nomor dengan jawaban yang tidak bagus juga.
Hari menyebut, meskipun ini tradisi khas China, orang Jawa juga tak sedikit yang mencoba tradisi kuno tersebut.
“Kalau Tahun Baru Imlek itu China, tapi kalau Suro banyak yang Jawa. Tapi grafiknya lebih banyak orang Jawa dibanding China,” jelasnya.
Menurut lelaki yang sudah menjadi penjaga Ciam Si Klenteng Kwan Im tersebut, pihaknya tidak pernah mematok tarif untuk para pengunjung yang akan melakukan tradisi itu. Biasaya para pengunjung akan memberi seikhlas mereka. (wul/mzm)
Baca juga:
- Tulah Remaja Bercumbu, Kursi Taman Jalan Ijen Dipalang, Pengunjung Kecewa
- HM Sanusi dan Yenny Wahid Resmikan KH Abdurrahman Wahid di Kepanjen
- Leo/Daniel Juara Thailand Masters 2023
- Bendera NU Seribu Meter Persegi Terbentang di Gunung Panderman
- Rayakan Imlek Bareng Warga, Bupati Bojonegoro Berharap Meningkatkan Persaudaraan antar Umat Beragama