Bondowoso,SERU- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut tingkat kemiskinan di Bondowoso Jawa Timur (Jatim), mencapai 13,33 persen dari total jumlah penduduk sekitar 775 ribuan pada 2019. Angka ini menurun sebesar 1,06 persen dibandingkan tingkat kemiskinan pada 2018 yang mencatat 14.39 persen.
Kepala BPS Bondowoso Hartono mengatakan, penurunan tingkat kemiskinan di Bondowoso pada 2019 sebesar 13,33 persen dibandingkan pada 2018 yang berada di angka 14,39 persen, merupakan buah dari penggelontoran program pengentasan kemiskinan dari pemerintah pusta dari pemerintah provinsi yang dilakukan selama ini. Karenam penurunan tingkat kemiskinan di suatu provinsi maupun kabupaten/kota tidak bisa hanya dilakukan satu kali saja.
”Seperti di Kabupaten Bondowoso, ini mulai 2015 tingkat kemiskinan sudah ada penurunan, tapi tidak signifikan. Tahun ini (2019, red) penurunan tingkat kemiskinan sangat signifikan dibandingkan 2018. Bahkan, penurunan tingkat kemiskinan di Bondowoso tahun, ini paling cepat nomor dua di Jawa Timur, setelah Kabupaten Trenggalek,” katanya.
Hartono juga menerangkan, survei tingkat kemiskinan yang dilakukan BPS, ini hanya menghitung secara porsentase. Sehingga, tidak menghitung dimana lokasi kemiskinan berada, penyebabnya, dan faktor pendorong kemiskinan tersebut. ”Kalau kita analogikan, BPS seperti quick count pilkada yang mencatat 13,33 persen tingkat kemiskinan di Bondowoso. Sedangkan, siapa yang melakukan real count, yaitu Pemerintah Daerah,” terangnya.
Namun, kendati tingkat kemiskinan pada 2019 menurun, tapi pola konsumsi masyarakat miskin di Bondowoso masih di bawah standar. Artinya, rata-rata pengeluaran atau pola konsumsi perkapita per hari masyarakat miskin di Bondowoso yang sebesar 13,33 persen masih dibawah 2.100 kilo kalori (kkal) yang masuk kategori masyaratkat msikin.
Kepala Seksi (Kasi) Statistik Sosial BPS Bondowoso Anik Hidayati dikantornya belum lama ini menjelaskan, angka 13,33 persen tingkat kemiskinan di Bondowoso pada 2019 didapat melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS yang penghitungan kemiskinan di Bondowoso maupun berbagai daerah lain di Indonesia mengacu dari PBB dengan melihat pemenuhan pola konsumsi kebutuhan pokok makanan dan buka makanan setara 2.100 kkal perkapita per hari.
”Kalau melihat pemenuhan pola konsumsi masyarakat di Bondowoso dari survei sebesar 13,33 persen, itu masih di bawah 2.100 kilo kalori perkapita per hari. Jadi, tingkat kemiskinan masyarakat di Bondowoso pada 2019 sebesar 13,33 persen yang menurun dibandingkan tahun lalu, ini masih dianggap miskin,” kata Anik. (ido)