Sementara itu, Pawang Anjing Unit K9 Polresta Malang Kota, Aiptu Imam Mukson Ridlo menuturkan, faktor cuaca juga menjadi kendala tersendiri. Selain medan yang ekstrim bagi polisi saat memburu keberadaan pelaku pembunuhan.
“Kemarin Polres Malang, minta bantuan ke Polresta Malang Kota untuk melacak keberadaan pelaku menggunakan (anjing) lacak umum,” tuturnya.
Imam mengatakan, ada beberapa barang bukti yang tak sengaja ditinggalkan pelaku yang mereka gunakan sebagai titik tolak dienduskan kepada anjing pelacak kemudian melakukan pengendusan.
“Barang bukti yang ditinggalkan pelaku mulai baju dan beberapa lainnya, dijadikan sebagai titik tolaknya. Tapi kendalanya, pertama medannya sangat ekstrem. Kemudian kedua, hujan, itu kendala kami di lapangan,” tuturnya.
Menurutnya, guyuran hujan yang terjadi di wilayah itu membuat jejak pelaku menjadi tipis. Sehingga membuat anjing pelacak mengendus keberadaan tersangka.
“Di sana lokasinya itu sangat jauh, ternyata posisinya saat melakukan pelacakan ketika jejak-jejaknya bagus, kena hujan. Padahal sudah masuk tengah hutan. Sebenarnya sempat masih ada sumber baunya, tapi tipis banget, sayang,”ucap Imam.
Saat melakukan pelacakan, anjing dari Unit K-9 Polresta Malang Kota sempat menemukan beberapa bau jejak pelaku. Diantaranya, pada beberapa titik di dalam hutan, hingga ke menuju arah pantai yang ada di ujung hutan.
