Malang, SERU.co.id – Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyebutkan, sehari sebelum tragedi Kanjuruhan terjadi yakni, Jumat (30/09/2022), kamera rekaman CCTV di titik parkir yang dituding dihapus, ternyata baru saja diperbaruhi namun belum seutuhnya rampung. Sehingga ia berani memastikan tidak ada upaya menghapus rekaman CCTV di stadion Kanjuruhan, utamanya saat kejadian tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu.
Dia menyebut, dari hasil peninjauan ke ruang pengelolaan CCTV di stadion tersebut, Anam mendapatkan penjelasan secara teknis yang cukup detail, seperti masih ada rangkaian prosedur seperti melakukan proses instalasi IP.
“Nggak kelar, menginstall karena laptopnya blank. Lupa, sampai pada akhirnya pas hari H itu jadi, makanya ada yg terekam ada yg tidak. Itu gara-gara ada koneksi IP nya yang nggak nyambung, antara induk sama yg dipasang, karena belum diinstall dengan sempurna,” seru Anam.
Dirinya juga menjelaskan, rekaman CCTV yang merekam di titik depan mobil Barracuda yang dikabarkan baru merekam pukul 22.21. Namun, saat dia periksa, rekamannya lengkap sejak pukul 21.00.
“Kami cek ada juga, jam 21.00 sampai jam 02.00 dini hari tanggal (2/10) itu ada barangnya. Kenapa disebut nggak ada barangnya,” terangnya.
Dirinya juga mengatakan, beberapa titik lainnya yang kabarnya dinyatakan tidak ada ternyata ada rekamannya. Seperti CCTV yang berada di lobi Stadion Kanjuruhan masih ada dan beberapa titik lainya.
“Yang katanya di depan pintu utama nggak ada, itu ada barangnya, terus katanya di pintu parkir itu yang katanya hilang sama sekali itu karena instalasi ketika hari Jumat. Itu memang belum selesai sampai hari H, sehingga yang ada blank spot, ada hilang, blank spot semua itu kesalahan teknik,” terangnya. (ws6/ono)
Baca juga:
- Wali Kota Malang Tinjau Lapak Hewan Kurban Pastikan Bebas Penyakit Jelang Iduladha
- Kapolresta Malang Kota Berikan Penghargaan 24 Orang Personel Polri dan Dinsos
- Danlanud Abd Saleh Sampaikan Progres Persiapan Venue Cabor MPI Porprov IX Jatim
- BPS Kota Malang Sebut Masa Panen Bahan Pokok Penyebab Deflasi -0,21 Persen
- Jembatan Splendid Tak Bisa Diperbaiki Permanen, Alokasi Anggaran 2026