Dirinya berharap dengan adanya gelaran semacam ini dapat menumbuhkan karakter dan kebiasaan untuk peduli terhadap sesama.
“Harapannya sebenarnya bukan juara. Kemarin saya selalu bilang kepada anak-anak, kalau kita juara kita bahagia. Tapi bahagia itu sebenarnya akan lebih terasa kalau bisa bermanfaat kepada orang lain,” tuturnya.
Menariknya, dalam gelaran bazar tersebut para siswa-siswi juga memakai kostum-kostum sesuai dengan tema yang diusung. Produk-produk yang dijajahkan pun bervariatif dan berbeda antara stan yang satu dengan lainnya.
Salah satunya adalah kelas VIII I, dimana dalam stan tersebut para siswi menjajahkan produk aksesoris. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar berbeda dengan stan yang lainnya, dimana mayoritas para peserta menjajahkan produk makanan dan minuman.
“Kita menjual berbagai aksesoris contohnya bros, jepit, konektor masker terus ada hijab juga. Awalnya kita mau menjual makanan, tapi risiko (dalam menjual makanan) itu lebih tinggi nantinya. Kalau tidak laku gimana terus ada yang suka apa tidak,” kata salah satu siswi kelas tersebut, Elvira.
Dirinya mengaku senang dengan adanya program pembelajaran seperti bazar tersebut. Dirinya berharap agar kegiatan serupa dapat digelar kembali kedepannya. (bim/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan