Adapun peserta bazar tersebut, terdiri dari siswa kelas VII dan VIII secara keseluruhan. Artinya dalam Hybrid Bazar ini terdapat sebanyak 26 stan, yang diantaranya masing-masing jenjang terdiri dari 13 kelas.
Dijelaskan olehnya, para siswa juga sangat antusias dalam menyambut gelaran Hybrid Bazar tersebut. Meskipun tidak seperti pelaksanaan bazar pada umumnya, kegiatan ini disambut dengan meriah oleh para siswa.
“Alhamdulillah sangat antusias, meskipun ini baru pertama kali, sebelumnya hanya offline bazar saja. Menurut pengamatan kami, anak-anak sangat tertarik terutama dalam pembuatan iklan,” katanya.
Seperti diketahui, dalam pelaksanaan Hybrid Bazar sendiri dimulai dengan kegiatan secara online di hari pertama. Dimana para peserta dalam menjualkan produknya melalui promosi di berbagai media sosial.
“Kalau kemarin online saja, yang membeli adalah orang tua murid dan diantarkan menggunakan kurir. Kemarin juga ramai, gudangnya disediakan di kelas masing-masing, mulai dari penyediaan barang dan transaksinya di kelas,” bebernya.
Dijelaskan olehnya, produk yang ditawarkan pun bermacam-macam. Mulai dari makanan dan minuman hingga produk berupa aksesoris.
“Tidak ada kewajiban terkait produk-produk yang dijual. Tetapi yang akan kita nilai nantinya yaitu dari aspek kemasan dan keamanan, juga kuantitas penjualan dan berapa besar keuntungannya,” lanjutnya.
