Kadisdikbud Kota Malang Sebut Puluhan Siswa Menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Ilustrasi, para siswa di Kota Malang melaksanakan kegiatan di sekolah. (bim) - Kadisdikbud Kota Malang Sebut Puluhan Siswa Menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan
Ilustrasi, para siswa di Kota Malang melaksanakan kegiatan di sekolah. (bim)

Malang, SERU.co.id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang, Suwarjana menyebutkan, di Kota Malang terdapat puluhan anak-anak yang masih di bangku sekolah menjadi korban Tragedi Kanjuruhan. Satu diantaranya dinyatakan telah meninggal dunia.

Dia mengatakan, pasca kejadian tersebut, beberapa siswa sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar pada, hari Senin (3/10/2022). Kendati demikian, pihaknya tetap memberikan atensi lebih terhadap korban, terlebih pada kondisi psikologisnya.

Bacaan Lainnya

“Ada sekitar 20-an yang luka-luka, dan itu hanya rawat jalan tidak sampai menginap di Rumah Sakit. Yang meninggal satu siswa SMPN 8 Kota Malang, anak kelas 9,” seru Suwarjana, Jumat (7/10/2022).

Meskipun mendapatkan luka, para siswa tersebut masih mengikuti pelajaran di masing-masing sekolahnya hingga selesai. Namun, saat itu masih ada beberapa siswa yang tidak masuk, dikarenakan masih dalam perawatan di rumahnya.

Dirinya berharap, agar anak-anak yang menjadi korban tragedi tersebut tidak memiliki trauma besar. Sehingga mengurungkan minat dan bakatnya di dunia sepak bola.

“Sepak bola ini bukan olahraga kekerasan, tapi yang bisa ditonton menjadi hiburan, seni, dan juga industri. Karena nanti tanpa olahraga sepak bola akan mengefek semuanya seperti pedagang asongan disekitar stadion,” imbuhnya.

Menurutnya, Tragedi Kanjuruhan itu merupakan musibah belaka. Tidak disebabkan oleh pihak Aremania yang melakukan kerusuhan. Pasalnya, saat itu penonton yang hadir hanya dari pihak Arema saja.

“Saya setuju dengan pak Wali, bahwa itu bukan kerusuhan yang disebabkan oleh teman-teman. Kalau kerusuhan itu gelut (berengkar, red) itu karena kepanikan saja,” pungkasnya. (bim/mzm)


Baca juga:

Pos terkait