Buka Layanan Hotline, DP3A Masih Kesulitan Cari Data Anak dan Perempuan Korban Tragedi Kanjuruhan

Kepala DP3A, Arbani, saat memberikan arahan kepada tim pendampingan psikologis. (bim) - Buka Layanan Hotline, DP3A Masih Kesulitan Cari Data Anak dan Perempuan Korban Tragedi Kanjuruhan
Kepala DP3A, Arbani, saat memberikan arahan kepada tim pendampingan psikologis. (bim)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang membukan layanan hotline pendampingan psikologis bagi korban Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala DP3A Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo, saat memberikan pengarahan pada tim Trauma Support Mobility bersama Menko PMK, di UMM, Kamis (6/10/2022). Namun untuk mengantongi data-data korban terdampak (psikologis) atas tragedi tersebut masih kesulitan. Terutama data anak-anak dan perempuan.

Bacaan Lainnya

“Data suporter anak dan perempuan itu masih sulit kami cari. Karena (data penonton) berbeda dengan data seperti kalau mau naik pesawat yang ada data by name by adress,” seru Arbani.

Saat ini pihaknya langsung bekerja untuk memberikan trauma healing kepada korban. Di hari pertama, para petugas dikerahkan untuk menyasar wilayah dengan total korban anak terbanyak, yaitu di Kecamatan Wagir.

“Kami punya layanan Hotline, dan hari ini akan kami sasar untuk mendatangi di salah satu Kecamatan yang terbanyak. Dimana jumlah anak yang meninggal ada lima orang, dua luka berat, dan lima luka ringan,” imbuhnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam arahan Menko PMK, Muhadjir Effendy berpesan agar tidak hanya berfokus pada korban yang terdata saja. Dikarenakan, dampak psikologis dapat diterima oleh mereka yang sekalipun tidak menonton secara langsung.

Seperti diketahui, selain korban yang secara langsung terdampak secara psikis, keluarga dan kerabat juga dimungkinkan memiliki trauma yang sama akibat kehilangan.

Pos terkait