Disperindag Kabupaten Malang Bakal Operasi Pasar
Malang, SERU.co.id – Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), disusul dengan naiknya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, bawang putih, bawang merah, bahkan harga cabai yang sempat turun akhir-akhir ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Mahela membeberkan, beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan terpantau meliputi sejumlah bumbu-bumbu dapur.
“Cabai merah masih Rp57.619 naik menjadi Rp59.286 perkilonya, untuk cabai rawit dari harga Rp47.714 perkilo, naik menjadi Rp50.476. Untuk bawang putih sendiri, semula Rp19.952 menjadi 20.333, bawang merah Rp27.524 naik menjadi Rp28.667 perkilo. Sedangkan kentang dari Rp. 13.643 naik menjadi 13.833,” seru Mahela.
Dirinya menyebut, biasanya seusai sepekan dari harga tarif angkutan umum, barang-banrang itu baru akan terlihat kebaikannya. Namun kali ini berbeda, belum seminggu kenakan kebutuhan pokok mulai berangsur-angsur menanjak.
Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, Mahela, akan rutin operasi pasar murah di beberapa pasar Kabupaten Malang, guna menjaga stok dan kebutuhan bahan pokok di pasar tetap stabil.
Selain bakal getol lakukan operasi pasar, dirinya juga bakal menggandeng Dinas Sosial, untuk bersama-sama operasi pasar setelah turunnya BLT (Bantuan Lansung Tunai).
“Dimana BLT itu turun, kami akan gencar operasi pasar. Supaya BLT yang dicanangkan pemerintah tepat sasaran,” terangnya.
Di tempat yang berbeda, pedagang sembako, Lisdya mengaku, kenaikan barang dagangan seiring dengan diumumkannya harga BBM beberapa waktu yang lalu.
“Rata-rata itu naiknya Rp500-1000. Beras tingkat satu (biasa) naik Rp500, tingkat dua (standar) Rp800-an, terus yang premium itu Rp1000,” jelasnya kepada SERU.co.id.
Selain beras, kenaikan harga juga dirasakan pada minyak dari harga Rp17 ribu, dirinya terpaksa menjual Rp18. Dan minyak kualitas biasa dari harga Rp13,5 ribu, naik menjadi Rp14 ribu.
“Tepung itu tambah naiknya sudah di angka Rp13 ribu, awalnya Rp12 ribu,” tuturnya.
Menurut wanita berusia 26 tahun tersebut, meskipun mengakali kenaikan, pembeli tidak berkurang dikarenakan hal tersebut adalah kebutuhan pokok.
“Pasti banyak mengeluhnya, soalnya kan mau gimana lagi. Harapanya biar cepat turun lah,” tutupnya. (ws6/ono)