Alat ini mengukur perubahan kondisi tubuh seperti denyut jantung, tekanan darah, peningkatan keringat, hingga interval helaan napas. Pemeriksa akan memberikan pertanyaan, kemudian reaksi fisiologis seseorang akan terlihat dalam alat poligraf.
Tanda-tanada berupa gagap saat menjawab, berkeringat, gerakan bola mata tidak fokus, akan terjadi tanpa disadari.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Brigadir J masih terus berlanjut. Keterangan yang berbeda disampaikan oleh tersangka Bharada E dan Irjen FS. Hal ini menimbulkan kebingungan publik terkait pernyataan yang sebenar-benarnya fakta. (hma/rhd)
Baca juga:
- OJK Malang Cabut Izin Usaha PT BPR Dwicahaya Nusaperkasa Batu
- Diplomat Kemlu Arya Daru Sempat Naik ke Rooftop dan Ponsel Belum Ditemukan
- Konflik Bersenjata Hari Kedua Thailand–Kamboja Semakin Memanas dan Terbuka
- Pelaku Penganiayaan Ayah dan Anak di Situbondo Berhasil Dibekuk
- Hasto Kristiyanto Divonis 3,5 Tahun Penjara dalam Kasus Suap PAW Harun Masiku