“Pada batch 1 ada seorang mahasiswa yang magang di DPR RI selama 6 bulan. Dan batch 2 ada seorang dosen bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagai mentor, sekaligus nantinya tambahan literasi mata kuliah. Mereka mengikuti program MSIB,” jelas Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Unidha, Firina Lukitaningtias SSi MM.
Disebutkannya, mitra yang tergabung dalam MSIB Unidha merupakan perusahaan berskala nasional dan internasional dari Sabang sampai Merauke. Dimana diantara ribuan pendaftar MSIB, beberapa mahasiswa Unidha mampu lolos pada batch 1 dan 2, dengan magang di perusahaan manapun yang dipilihnya.
“Saat ini ada 25 mahasiswa pendaftar MSIB hingga akhir Juli. Dengan masa penyelenggaraan Agustus sampai Desember 2022, atau 1 semester dengan konversi 20 SKS. Targetnya 10 persen lolos dari total pendaftar,” imbuh Firina, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Ketua PKKM Unidha, Dr Anton Prayitno mengatakan, program PKKM ini adalah supporting system dari institusi, sebab yang menjalankan MBKM adalah institusi, dalam hal ini prodi. Hal ini membantu perguruan tinggi untuk mencapai target setiap tahunnya. Dimana program yang tidak difasilitasi atau didanai dari Kemendikbudristek, maka akan didanai lewat PKKM.
“Adanya pendanaan PKKM ini, maka mahasiswa yang tidak tercover Kemendikbudristek bisa maksimal, baik dari sisi kuantitas dan kualitas dalam pembelajaran di MBKM ini. Targetnya 45 mahasiswa akan ikut program magang, program mengajar di sekolah, program kewirausahaan dan program pertukaran mahasiswa. Itu target yang bisa didanai dari PKKM, dan jika ditambah program flagship ada 60 mahasiswa,” terang dosen Matematika ini.
Disebutkannya, PKKM juga menjadi indikator kinerja perguruan tinggi dalam menjalankan program MBKM. Dimana ada skema yang dipengaruhi jumlah mahasiswa untuk penempatan posisi liga dengan pagu anggaran yang diberikan Dikti.
“PKKM ini support system kepada tim Unidha mampu mempercepat dan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi kami. Utamanya dalam memenuhi 8 (delapan) IKU program MBKM,” bebernya.
Terkait besarnya pendanaan PKKM yang diterima oleh mahasiswa, hampir sama dengan program flagship, yaitu Rp1,2 juta per bulan selama 4 bulan. Terbagi Rp500 ribu untuk biaya hidup dan Rp700 ribu untuk transportasi.
Sebagai informasi, tim PKKM Unidha beranggotakan: Dr Anton Prayitno (Ketua), Dr Yekti Sri Rahayu, Febi Dwi Widayanti SPd MPd, Firina Lukitaningtias SSi MM, dan Nukhan Wicaksana Pribadi SS MSi. (rhd)