Malang, SERU.co.id – Meningkatnya permintaan dengan ketersediaan kantong darah di Unit Tranfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Kota Malang, masih timpang. Jumlah kantong program layanan datang di PMI hanya ada 120 pendonor, sementara setiap hari membutuhkan 150 pendonor. Pasalnya, di masa pandemi covid-19, jumlah pendonor darah menurun.
Merespon hal ini, UTD PMI Kota Malang menghimbau untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor. PMI Kota Malang setiap hari membuka program layanan datang di lokasi. Dengan 150 pendonor rutin harian, hanya bisa didapat 70 kantong darah konvensional, lantaran ada beberapa bagian darah yang tidak lolos screening.
“Setiap hari membutuhkan 150 pendonor yang digunakan untuk persediaan trombosit. Selain program rutin tiap hari, juga kerjasama dengan instansi lainnya, agar bisa memenuhi stok darah,” seru Kepala UTD PMI Kota Malang, Enny Sekar Rengganingati, kepada SERU.co.id.

Disebutkannya, diperlukan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk bisa mendonorkan darah, mengingat kebutuhan darah semakin meningkat. Pendonor bisa datang langsung ke UTD PMI, di Jalan Buring Kota Malang, atau bisa menggunakan aplikasi Ayo Donor.
“Penyakit masyarakat banyak yang ditemukan. Rumah sakit juga butuh banyak darah, makanya kebutuhan darah naik, apalagi musim pandemi seperti ini,” tambah Enny, ditemui di ruang kerjanya.
Disinggung terkait stok darah yang tersedia per Kamis (10/3/2022). Golongan darah A stok 215 kantong darah, B stok 321 kantong, 0 stok 157 kantong, dan AB stok 87 kantong. Total stok 780 kantong darah. (ws4/rhd)
Baca juga:
- Komalku dan DPRD Kota Malang Apreasiasi Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak
- Hasil Kesepakatan Polres Batu – Desa Giripurno Final, Karnaval Desa Harus Tuntas 23.00 WIB
- Kompolnas Cek Lokasi Kematian Diplomat Kemlu dan Tidak Temukan Kerusakan Fisik
- Polisi Dalami Peristiwa Kematian Misterius Pasutri di Lawang
- Eks Marinir RI Jadi Tentara Bayaran Rusia Minta Pulang ke Indonesia