
Nantinya, jika dipilih solusi air permukaan, PDAM harus jeli dalam tata kelolanya. Jangan sampai PDAM menanamkan investasi alih teknologi, terjadi kesulitan dalam mengembalikan investasi. “Karena banyak faktor, seperti harga air, prosentase kehilangan air dalam pipa, dan lainnya. Seperti PDAM Semarang yang memanfaatkan Kelambu Kuning, kehilangan air pipanya cukup besar hingga 50 persen, meski harga air cukup rendah,” tandas Raymond.
Kebutuhan air di kota Malang sebagian besar dipenuhi dari sumber mata air Wendit. Hanya saja, ketersediaan air di sumber Wendit saat ini perlahan terus berkurang, atau kebutuhan air bersih lebih besar dibandingkan ketersediaan air. Sehingga Pemkot Malang mulai berpikir untuk mengurangi, atau pelan tapi pasti melepaskan ketergantungan pada sumber air Wendit. “Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, kami sudah membuat beberapa skenario. Selain memanfaatkan sumber air di kawasan Merjosari, PDAM kota Malang juga akan memanfaatkan air permukaan atau sungai,” terang Walikota Malang Sutiaji, dalam suatu kesempatan.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Kota Malang, M. Nor Muhlas, S.Pd, M.Si., mengaku, bahwa pihaknya sudah mulai berproses dengan melakukan pra-Feasibility Study (FS) yang nantinya akan didukung oleh APBD dan APBN. Pihaknya belum bisa mengestimasi anggaran besar yang dibutuhkan untuk memanfaatkan air permukaan. “Secara komparasi, kalau kita bandingkan dengan sungai di Surabaya, sungai kita sebenarnya jauh lebih bagus kualitasnya, karena pencemarannya masih lebih tinggi Surabaya. Sehingga proses water treatment-nya tidak terlalu berat untuk dilakukan,” terang Muhlas.
Menurutnya, proses-proses tersebut nantinya akan berpengaruh pada pembiayaan, sehingga ada konsekuensi yang harus diterima oleh warga. Harapannya, harganya tidak tinggi. Tapi seandainya harganya memang harus tinggi, maka harus menggunakan pola subsidi silang. “Jadi untuk masyarakat tetap dengan tarif yang lama. Kemudian kita upayakan, agar pemerintah membuat sebuah regulasi agar beberapa perusahaan, instansi atau institusi bisnis yang lain, seperti apartemen, rumah sakit dan yang lainnya itu kita berikan tarif yang berbeda dengan masyarakat biasa. Jadi, kami tidak memberatkan masyarakat,” tandasnya. (rhd)