Siswa MAN 2 Kota Malang Wakili Indonesia di APhO Taiwan

Ucapan selamat dan sukses untuk M Anin Nabail Adzim. (ist) - Siswa MAN 2 Kota Malang Wakili Indonesia di APhO Taiwan
Ucapan selamat dan sukses untuk M Anin Nabail Adzim. (ist)

Malang, SERU.co.id – Asian Physic Olimpiad (APhO) adalah olimpiade tahunan yang diikuti oleh pelajar se-Asia bakal di gelar 17-24 Mei 2021. Perwakilan Indonesia salah satunya M ‘Anin Nabail ‘Adzim, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang.

M ‘Anin Nabail ‘Adzim mengatakan, ada delapan siswa yang lolos. Dari Jawa Timur hanya dia, dari Bandung satu, dan sisanya dari Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek).

Bacaan Lainnya

“Nanti bulan April, ada simulasi untuk lombanya. Panitia akan memberikan soal lima jam,” seru Nabail, Minggu (21/3/2021).

Menurutnya, Olimpiade Fisika tingkat Asia, diikuti oleh peserta negara-negara Asia, China, India, Jepang, Australia juga. Selain terkadang diikuti negara undangan, seperti Amerika, Eropa, dan lainnya, meski belum bisa dipastikan.

“APhO ini olimpiade tingkat Asia, yang pesertanya pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA),” terang siswa yang pernah menyabet Juara 1 KSM mapel Fisika tingkat MTs Propinsi Jawa Timur tahun 2017 ini.

Hari pertama pembukaan secara daring, selanjutnya masing-masing perwakilan negara dijadikan satu lokasi. Panitia dari Taiwan akan mengawasi pengerjaan soal melalui online, dengan batas lima jam soal tulis.

Hari berikutnya, Nabail mengatakan, akan ada eksperimen. Karena tidak dimungkinkan tatap muka, semua alat, percobaan dan pengambilan data dengan sistem.

“Karena online mereka model mainnya pakai simulasi. Eksperimennya dibuat dalam progam komputer, kita tetap mungkin tidak pegang alat, lebih ke simulasi,” bebernya.

Program APhO ke-21 dijadwalkan secara daring, selama satu minggu. Dirinya akan berkompetisi dengan delegasi negara-negara lain dengan beberapa soal yang diujikan.

Nabail mengungkapkan, awal mula dapat lolos berawal dari open tes dari sebuah Lembaga SIMETRI, Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri. Lembaga yang tiap tahun sebagai timnya Indonesia, seperti panitia dari Indonesia yang mengadakan latihan dan seleksi siswa untuk ikut APhO.

Ia menambahkan, tesnya selama satu hari lima soal dengan batas waktu pengerjaan selama lima jam. Ada sekitar 60-an peserta, kemudian diambil 15 siswa. Seleksi selanjutnya diambil 12 siswa, kemudian diberikan materi dan soal. Berlangsung sampai akhirnya tersisa delapan siswa yang menjadi perwakilan Nasional.

“Ada yang kelas 10, 11 bahkan masih SMP ikut pun tidak masalah,” pungkas siswa yang pernah Juara 1 Olimpiade Fisika Eureka di ITB tingkat Nasional 2020 ini. (ws1/rhd)

Pos terkait