Malang, SERU.co.id – Menjelang Dies Natalis 52 Institut Teknologi Nasional (ITN), banyak harapan yang ingin dicapai setelah lebih setengah abad kampus ini berdiri. Dewan Pengawas (Dewas) Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN) menilai ada beberapa program yang masih belum terealisasi sepenuhnya.
Hal ini juga diamini oleh Rektor ITN Malang, Prof Dr Ir Kustamar MT yang berjanji akan meneruskan program yang belum terealisasi sepenuhnya. Pembenahan tata kelola sampai bidang keahlian dosen ITN juga harus diperhatikan. Salah satunya peningkatan SDM dosen hingga lektor dalam tubuh kampus berlambang Ganesha ini.
“Kita ingin membuat progam S3 untuk memperlancar peningkatan kualitas SDM. Paling tidak mendorong menjadi lektor kepala atau guru besar,” seru Kustamar, dalam webinar bertajuk ‘Meningkatkan ITN Malang Berbasis Peningkatan Kualitas Input,’ Rabu (13/1/2021).
Membuka strata tiga (S3) menjadi keinginan ITN, sebagai bentuk progam-progam studi jenjang doktoral. Terutama yang linear antara bidang keahlian dan prodi yang ditargetkan. Salah satunya, yang realistis S3 Teknik Elektro.
“Karena S2 sudah jalan, tinggal sedikit lagi. Mohon Wakil Rektor dikawal, agar berjalan dengan baik menjadi S3 Elektro,” ucap pria yang baru saja menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Sumber Daya Air.
Rasio dosen dengan mahasiswa dan pro aktif Kaprodi juga diperlukan untuk memotivasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir.
“Kaprodi lebih semangat lagi mengkondisikan mahasiswa, agar bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Sehingga lulusan kita lebih baik,” harap Rektor ITN periode 2019-2023 ini.
Terkait penjaringan mahasiswa baru, Rektor ITN menuturkan, harus memanfaatkan sistem teknologi. Apalagi saat ini sudah zamannya internet serba cepat dan serba mudah.
“Rekrutmen mahasiswa baru menggunakan sistem IT. Sekarang kita punya web alumni, dilengkapi dengan marketplace. Kita bidik menjadi salah satu calon mahasiswa kita. Tertarik tinggal isi data, masuk aplikasi, otomatis menjadi calon mahasiswa. Kita rubah model kemarin-kemarin,” tandas Rektor ITN. (ws1/rhd)