ITN Malang Resmikan Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

cropped IMG 20190831 162026
cropped IMG 20190831 162026

Kota Malang, SERU

Setelah sekian waktu, akhirnya Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang memiliki Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik (JDTL) dari prodi Teknik Elektro Industri yang diresmikan Kamis, (29/8/2019). Peresmian dilakukan oleh tiga tokoh penting ITN, di antaranya Rektor ITN Malang, Dr Ir Kustamar, MT, Ketua Alumni Teknik Elektro, Ir Iyen Bob dan Ketua P2PUTN (Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional), Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT. 

Bacaan Lainnya

Laboratorium yang menelan anggaran Rp 500 juta sumbangan alumni Teknik Elektro ITN Malang ini dibangun di kampus 2, Jalan Raya Karanglo Km 2 Malang. Sebagai laboratorium skala mini, Lab JDTL ITN Malang lengkap dengan jaringan dan fasilitas pendukung terlengkap dibanding laboratorium yang sudah ada. Pasalnya, laboratorium ini memiliki tiang listrik 6 buah, konduktor, transformator, panel distribusi jaringan tegangan menengah (KTM), pengetesan growning, trafo distribusi kapasitas 100 kva (kilo volt amphere), alat inspeksi jaringan, dan proteksi. 

Rektor ITN Malang, Dr Ir Kustamar, MT, bersyukur dan berterimakasih atas perhatian alumni kepada almamater yang tidak hanya memberi perhatian secara akademis, tetapi juga prasarananya. Adanya Lab JDTL dapat memberikan dampak positif untuk kemajuan ITN Malang, terutama Teknik Elektro S-1 dan Teknik Elektro Industri Program Studi Sarjana Terapan. “Ini menjadi semangat dan pemicu bagi Teknik Elektro S-1 dan Teknik Elektro Industri Prodi Sarjana Terapan. Laboratorium ini nantinya bisa mempermudah mahasiswa untuk membangun kompetensinya, sehingga tidak hanya standart namun bisa lebih,” beber mantan Wakil Rektor I periode sebelumnya.

Pemotongan pita, simbolis peresmian. (ist)

Menurut Kustamar, lulusan ITN tidak hanya dibekali ijazah, namun juga sertifikat keahlian. Untuk itu, ITN Malang akan mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk melengkapi potensi mahasiswa terkait dengan kurikulum. Sehingga saat mahasiswa lulus, tak hanya dapat ijazah, tapi juga mendapat sertifikat dari LSP. Peresmian juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ITN Malang dan  Asosiasi Profesionalis Elektrikal-Mekanikal Indonesia, (APEI) Jawa Timur. “Ini sekaligus bisa memfasilitasi teman-teman yang bekerja di asosiasi profesi untuk uji kompetensi,” tandas Kustamar.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Daerah APEI Jawa Timur, Sutomo, ST menambahkan, di dunia usaha tidak cukup hanya berbekal ijazah saja. Mahasiswa ITN harus bisa mengikuti perkembangan IT yang luar biasa. “Mahasiswa perlu diberi kompetensi, sehingga usai keluar dari ITN bisa siap kerja dan berkarya. Dengan adanya MoU ini semoga ITN Malang dan APEI bisa terus saling mendukung,” terang Sutomo, alumnus ITN Malang.

Kedepannya, kerjasama dengan berbagai lembaga profesi, instansi dan alumni, akan terus ditingkatkan. Mengingat peranserta alumni dan kerjasama mampu meningkatkan nilai klasterisari perguruan tinggi. Dimana klasterisasi tahun ini, ITN Malang menduduki peringkat 56 dari total 2.141 perguruan tinggi non-vokasi se-Indonesia. (rhd)

Pos terkait