Pemkot Malang Serahkan Bonus Atlet dan Pelatih Porprov Jatim VI 2019

Pemkot Malang Serahkan Bonus Atlet dan Pelatih Porprov Jatim VI 2019
Walikota Malang Sutiaji, memberikan simbolis bonus bagi atlet dan pelatih Porprov VI Jatim. (rhd)

Kota Malang, SERU.co.id – Meski Kota Malang menempati posisi keempat, namun Walikota Malang Sutiaji tetap mengapresiasi para atlet dan pelatih kontingen Kota Malang dalam Porprov Jatim VI 2019, dengan memberikan bonus bagi para peraih medali, di Gedung Kartini, Rabu (14/8/2019) malam.

Posisi keempat ini terbilang menurun dibanding posisi kedua pada Porprov V lalu. Tentunya ada makna yang bisa dipetik dengan perolehan ini. “Dengan perolehan tahun ini, akhirnya menyadarkan kita untuk keluar dari zona nyaman. Mempertahankan itu memang sulit. Apapun yang terjadi, itu adalah yang terbaik. Maka sesungguhnya ada kesempatan untuk kita perbaiki di Porprov berikutnya,” jelas Walikota Malang Sutiaji, usai menyerahkan bonus.

Bacaan Lainnya

Besaran bonus yang diterima para atlet, yaitu peraih medali emas Rp 30 juta, medali perak Rp 10 juta dan medali perunggu Rp 7,5 juta. Sedangkan bonus untuk pelatih, yaitu peraih medali emas Rp 10 juta, medali perak Rp 5 juta dan medali perunggu Rp 2,5 juta. Pemberian bonus diserahkan secara simbolis oleh Walikota Malang, H Sutiaji didampingi oleh para pengurus KONI Kota Malang.

IMG 9734 1
Para atlet dan pelatih

Pemberian bonus ini sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk prestasi ke depan, khususnya pada kejuaraan dan kompetisi mendatang, agar gaung Kota Malang lebih terlihat. Menurutnya, kedepan pembinaan atlet sejak dini harus dibuat sistem untuk bisa memperbaiki posisi bahkan harus bisa jadi juara umum. “Tanggungjawab pembinaan atlet sejak dini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari KONI semata, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas Pendidikan juga harus terlibat di dalamnya,” ungkap pria penghobi bulutangkis ini.

Sutiaji menyebut prestasi non akademik siswa-siswi Kota Malang sama pentingnya dengan prestasi akademik. Oleh karena itu di 2020 mendatang, konsep baru akan dibahas Pemkot Malang berkaitan dengan pemetaan atau mapping sekolah berprestasi non akademik. “Kedepan ini akan kami bahas betul. Bagaimana nanti ada satu titik sekolah yang khusus mengembangkan anak-anak berbakat di bidang non akademik,” jelas politisi partai Demokrat ini.

Sementara itu, Ketua Umum KONI kota Malang, Edy Wahyono pun menyambut positif yang disampaikan Wali Kota dalam sambutannya. KONI akan membahas teknis sistem dimaksud, agar Kota Malang dapat mencapai hasil maksimal di Porprov berikutnya. “KONI sangat mengapresiasi sistem yang akan diterapkan dalam hal pembinaan atlet sejak dini, yang tidak hanya ditangani KONI semata. Tapi menjadi tanggungjawab semua pihak sesuai porsinya,” terang Edy. (rhd)

disclaimer

Pos terkait