Pemkot Malang Imbau Penggunaan Atribut Arema, Pedagang Merchandise Panen Rezeki

Pemkot Malang Imbau Penggunaan Atribut Arema, Pedagang Merchandise Panen Rezeki
Salah satu pedagang merchandise di Kota Malang menjelaskan, banyaknya pemesanan atribut Arema. (bas)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengimbau penggunaan atribut Arema untuk menyemarakkan HUT klub sepak bola kebanggaan tersebut. Dampaknya, para penjual merchandise panen rezeki dalam momentum ini, karena banyaknya pembeli.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, telah mengimbau penggunaan atribut Arema. Imbauan tersebut dalam rangka menyambut HUT ke-38 Arema, klub sepak bola legendaris kebanggaan warga Malang Raya.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah minta kepada ASN untuk menggunakan atribut Arema. Termasuk imbauan bagi pegawai non ASN, seluruh mitra Pemkot Malang, hingga pelajar,” seru Wahyu, Minggu (10/8/2025).

Wali Kota Malang mengatakan, telah mengimbau penggunaan atribut terkait HUT ke-38 Arema. (bas)

Meski demikian, bagi pelajar tidak ada ketentuan khusus untuk mengenakan atribut Arema. Wahyu mengakui, imbauan tidak mengikat dan bukan suatu kewajiban.

“Kalau saya wajibkan kepada pelajar, orang tua nanti yang repot. Akhirnya bingung beli atribut, nanti saya yang akan disalahkan, jadi cukup ASN saja,” ungkapnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menuturkan, tidak ada masalah jika tak mengenakan atribut Arema. Bagi ASN yang telah menerima imbauan, diberikan kebebasan untuk memakai atribut lama maupun baru.

Berdasarkan pemantauan wartawan media ini, penjual dadakan atribut Arema terlihat di beberapa titik. Seperti Car Free Day (CFD) Jalan Ijen dan Stasiun Malang. Para pedagang merchandise ada yang menjual syal, bendera, jersey, hingga berbagai atribut lainnya.

Salah satu pedagang di Stasiun Malang, Muhammad Fauzi menerangkan, ada perbedaan penjualan dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya dia mendapat pesanan dari sekolah atau perusahaan swasta, namun pada 2025 tidak ada pesanan khusus dari instansi.

“Tahun ini tidak ada pesanan khusus, jadi saya hanya berjualan menjelang HUT Arema sampai hari H saja. Meski demikian, minat masyarakat cukup tinggi,” jelas pedagang asal Pasuruan itu.

Fauzi mengatakan, penjualannya di tahun ini banyak melayani masyarakat umum. Para pembeli datang satu per satu ke lapak miliknya dan ada yang pesan secara perorangan.

“Sekarang berjualan di dekat stasiun. Rencananya besok juga berkualan di Stadion Kanjuruhan. Kalau di lapak saya, syal paling banyak dicari orang, mungkin kelihatan lebih simpel,”

Fauzi mengatakan, setiap barang dagangannya dijual dengan harga bervariasi. Mulai dari syal dan bendera paling murah Rp30.000, hingga yang paling mahal Rp125.000, karena bahannya berkualitas dan awet.

Berkah rezeki di momentum HUT ke-38 Arema juga dirasakan pedagang merchandise lainnya di Klojen, Denny. Ia bersyukur, penjualannya menunjukkan perkembangan yang positif.

“Alhamdulillah, dua tahun ini penjualannya meningkat. Permintaan banyak, tapi barangnya tidak mencukupi, karena pengrajin kewalahan,” katanya.

Pria yang akrab disapa Deny Gondrong itu mengakui, dagangannya ada yang dijual langsung dan ada yang dipesan melalui marketplace. Ia menjual kaos, syal, bendera, utamanya jersey.

“Adanya imbauan dari Wali Kota, saya rasa meningkatkan penjualan UMKM. Terimakasih kepada Wali Kota dan Bupati, momen ini berdampak positif,” ucapnya.

Deny Gondrong menjelaskan, tidak sedikit para pekerja, masyarakat, ASN, hingga pelajar yang membeli atribut di tempatnya. Ia juga menerima pesanan dari instansi hingga lembaga pendidikan.

“Ini tidak wajib bagi pelajar, tapi banyak yang beli, biasanya tergabung dalam institusi. Meski institusi tidak banyak yang pesan, tapi kalau orangnya banyak ya banyak. Rezeki harus disyukuri, karena setiap pedagang punya rezeki masing-masing,” pungkasnya. (bas/rhd)

Pos terkait