Sejumlah Pendaftar Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Pemkot Malang Cari Tambahan Siswa

Sejumlah Pendaftar Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Pemkot Malang Cari Tambahan Siswa
Sekolah Rakyat di Kota Malang akan menggunakan gedung Poltekom. (foto: bas)

Malang, SERU.co.id – Sejumlah pendaftar Sekolah Rakyat di Kota Malang mengundurkan diri. Pemkot Malang melalui Dinsos P3AP2KB berusaha mencari tambahan siswa untuk memenuhi kuota yang tersedia.

Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito mengungkapkan, jumlah siswa Sekolah Rakyat jenjang SMP kini sebanyak 97 siswa. Padahal hingga Mei lalu, jumlah pendaftar sudah menyusut di angka 104 siswa dan kembali menyusut menjadi 100 siswa.

Bacaan Lainnya

“Kuotanya itu ada empat rombel untuk SMP. Tapi masih belum genap 100 siswa, karena kemarin masih ada yang mengundurkan diri,” seru Donny, Kamis (19/6/2025).

Sejumlah Pendaftar Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Pemkot Malang Cari Tambahan Siswa
Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang menjelaskan kesiapan Sekolah Rakyat. (foto: bas)

Donny menjelaskan, ada beberapa penyebab pengunduran diri, seperti orang tua yang tidak tega anaknya harus tinggal di asrama. Selain itu ada yang mengundurkan diri dengan alasan diterima di pondok pesantren melalui jalur beasiswa.

“Kami sudah berusaha membujuk (agar tidak mengundurkan diri), tetapi kan kembali lagi ke anaknya. Saat ini teman-teman masih mengusahakan tambahan siswa,” ujarnya.

Meski beberapa kali ada pengunduran diri, Donny mengakui, Sekolah Rakyat tetap siap dibuka di bulan Juli mendatang. Namun pihaknya masih menunggu surat pemberitahuan dari pemerintah pusat.

“Adik-adik sudah didata untuk perlekapannya oleh kemensos melalui kami. Rentetan setelah in ada tes psikologi, tes kesehatan dan tes akademik,” ungkapnya.

Pria kelahiran Blitar itu menegaskan, tes tersebut tidak bertujuan untuk menentukan diterima atau tidaknya siswa. Melainkan untuk melihat kondisi anak, seperti ada tidaknya riwayat penyakit yang perlu perawatan atau penyembuhan sembari bersekolah.

“Tes akademik untuk mengklasifikasikan apakah dia membutuhkan tambahan pelajaran apa. Kami menunggu jadwal pelaksanaan dari Kemensos, tapi kami sudah siap melaksanakan,” ujarnya.

Para siswa tersebut dipastikan sudah sesuai ketentuan setelah dilakukan penyaringan. Dalam hal ini, Dinsos P3AP2KB Kota Malang juga melakukan sinkronisasi dan verifikasi data dari BPS.

“Mereka itu dari desil 1 dan 2. Ada yang dari keluarga tidak mampu, yatim piatu, ada yang orang tuanya disabilitas, orang tuanya pekerja kasar dan macam-macam,” bebernya.

Donny memastikan, Dinsos P3AP2KB Kota Malang sudah mengantongi profil para siswa. Namun pihaknya belum bisa menyampaikan lebih rinci, karena SK (Surat Keputusan) dari Kemensos belum keluar.

“Karena ini cakupannya wilayah Kota Malang, para siswanya dari semua kecamatan di Kota Malang. Tapi warga yang paling banyak mendaftar itu dari Kecamatan Kedungkandang,” jelasnya. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait