Soal Rencana Pendirian SPPG Baru, Pemkot Malang Tunggu Arahan MBG

Soal Rencana Pendirian SPPG Baru, Pemkot Malang Tunggu Arahan MBG
Program MBG belum merata di Kota Malang, sementara jumlah SPPG masih terbatas. (foto: ws13)

Malang, SERU.co.id Program MBG (Makan Bergizi Gratis) belum merata di semua sekolah di Kota Malang. Meski demikian, Pemkot Malang nihil rencana pendirian Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi  (SPPG)  baru untuk menyuplai makanan bagi para pelajar sekolah.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menuturkan, pihaknya belum bisa berbuat apa-apa. Pasalnya, penentuan sekolah yang mendapatkan MBG dilakukan pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN).

Bacaan Lainnya

“Semua keputusan di pusat, daerah hanya ketempatan saja. Tentunya kami berharap, pelaksanaan program MBG bisa menyeluruh,” seru Wahyu, Kamis (22/5/2025).

Pemkot Malang memastikan, program MBG dan SPPG kewenangan dari pusat. (foto: ws13)

Keputusan pusat juga terkait penyelenggaran SPPG di Kota Malang. Menjelang akhir Mei, tercatat baru ada tiga SPPG di Kota Malang.

“SPPG Bahrul Maghfiroh merupakan yang pertama berdiri. Kemudian dua lainnya, SPPG LP Ma’arif NU dan SPPG Lanal Malang,” ungkapnya.

Program MBG dari ketiga SPPG itu telah mencakup 36 sekolah dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Paket makanan gratis setiap harinya dibagikan kepada sekira 6.000 siswa di Kota Malang.

Wahyu mengungkapkan, alasan Pemkot Malang Pemkot Malang belum ada rencana pendirian SPPG secara mandiri. Kewenangan berada di pusat dan apabila kewenangan diberikan kepada daerah, tentu dibutuhkan anggaran biaya yang besar.

“Belum ada rencana membentuk SPPG, kami hanya memantau pelaksanaan di lapangan. Mari kita tunggu petunjuk lebih lanjut, karena belum ada juklak dan juknisnya daerah,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Disdikbud Kota Malang, Muflikh Adhim menuturkan, penentuan SPPG merupakan kewenangan pusat. Pihaknya baru mendapatkan informasi ketika akan dibuka SPPG baru.

“Jadi yang menentukan titik SPPG sudah diatur BGN. Personelnya juga dari sana,” jelasnya.

Muflikh menambahkan, pihaknya selalu berkomunikasi dengan sekolah penerima MBG. Meski program tersebut merupakan program pusat, sekolah penerima MBG melaporkan pelaksanaan kegiatan ke daerah.

“Kami mendapat laporannya dari sekolah yang mendapat MBG. Setiap hari mereka memberikan informasi ke kami,” tandasnya. (ws13/rhd)

 

Pos terkait