Film Jumbo Sukses Curi Perhatian 8 Juta Penonton, Ini Rahasianya!

Film Jumbo Sukses Curi Perhatian 8 Juta Penonton, Ini Rahasianya!
Film Jumbo Sukses Curi Perhatian 8 Juta Penonton, Ini Rahasianya!

Malang, SERU.co.id – Film Jumbo sukses curi perhatian hingga disaksikan lebih dari 8 juta penonton. Film yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy, sejak perilisannya sudah memantik respon positif masyarakat. Akademisi UMM pun mencoba membongkar rahasia yang menjadikan film ini sukses di pasaran.

Akademisi lmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Novin Farid Setyo Wibowo SSos MSi menyebut, film ini bagus. Film Jumbo disutradarai oleh Ryan Adriandhy, seorang anak bangsa yang memiliki tekad tinggi dan kreatif.

Bacaan Lainnya

“Film ini tidak hanya menjadi sebuah hiburan saja. Tetapi juga sebagai obat rindu bagi para pecinta bioskop akan kehadiran film animasi yang berkualitas dan lama dinanti,” seru Novin, Sabtu (3/5/2025).

Akademisi UMM, Novin Farid Setyo Wibowo SSos MSi, bongkar rahasia sukses film Jumbo di pasaran. (ist)

Novin menjelaskan, sejak perilisannya sudah memantik respon positif masyarakat. Antusiasme publik melonjak tinggi seiring dengan kabar positif yang tersebar luas. Sehingga turut meningkatkan rating film dan membangkitkan minat menonton film lokal.

“Film ini juga melibatkan sutradara dan crew yang cukup banyak, mampu lebih menarik masyarakat untuk menikmati film garapan kreator Indonesia. Dari segi pengemasan film, terbilang cukup menarik dan mudah dipahami, karena target pasar dari film ini adalah anak-anak,” ungkapnya.

Novin membeberkan, kualitas video yang bagus juga membuatnya mampu bersaing dikancah internasional. Apalagi butuh effort tinggi hingga digarap 5 tahun, serta suara dan gaya menjadi dasar gerakan animasi yang dibuat berikutnya. Keberuntungan itu pun tak lepas dari waktu penayangan perdana, bertepatan dengan momentum Idulfitri.

“Di tengah momen libur dan kebersamaan keluarga, banyak orang merasa membutuhkan tontonan berkesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh. Film Jumbo hadir di waktu yang sangat tepat, ketika publik sedang rindu melihat tontonan yang hidup, hangat dan bermakna,” urai Novin.

Baca juga: Jadi Lokasi Syuting Film Layar Lebar ‘Pocong Hitam’, Gandeng Talenta Lokal Malang

Film besutan alumni Rochester Institute of Technology Amerika Serikat itu dinilai memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari segi kelebihan, antara lain diproduksi oleh kreator anak bangsa, diproduksi dengan cukup detail dan bisa bersaing dengan pasar nasional dan internasional.

“Namun alurnya terlalu sederhana dan latar belakang Jumbo yang kelam, karena tidak memiliki orang tua dirasa berat untuk sebagian penonton anak-anak. Selain itu, lagu tema film cenderung sedih, padahal seharusnya bisa lebih ceria untuk anak-anak,” paparnya.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada, Akademisi UMM itu tetap mendukung film Jumbo. Indonesia harus mulai fokus memproduksi film berkualitas, alih-alih sekadar mengikuti selera pasar.

“Film ini merupakan langkah awal yang penting dalam membangun ekosistem perfilman yang lebih sehat. Memicu lahirnya film-film animasi edukatif yang mampu bersaing, serta menyentuh hati dan membentuk karakter bangsa,” pungkasnya.

Baca juga: Kota Batu Berpotensi Jadi Studio Alam Terbaik untuk Produksi Film

Terakhir ia menyoroti keberlanjutan produksi film membutuhkan dukungan investor, regulasi pemerintah dan minat penonton. Karena itu, menciptakan film sebagai alat edukasi dan IP (Intelektual Property) jangka panjang penting untuk menghidupi kreator dan memberi dampak besar.

Berdasarkan informasi di akun Instagram @jumbofilm_id, tercatat jumlah penonton film ini mencapai 8.294.207 penonton. Jumlah tersebut berdasarkan informasi terbaru yang dirilis per tanggal 3 Mei 2025. (ws13/rhd)

Pos terkait