Ini Harapan Pemandu Wisata Kota Batu Pada Wali Kota dan Kadisparta Baru

Ini Harapan Pemandu Wisata Kota Batu Pada Wali Kota dan Kadisparta Baru
Ketua Batu Guide Community, Oding Alfarifta. (foto: Ist)

Batu, SERU.co.id – Hadirnya Wali Kota dan Wakil Waki Kota Batu yang baru membawa harapan tersendiri bagi komunitas Pemandu wisata lokal di Kota Batu. Hal ini terungkap dalam kegiatan Halalbihalal komunitas pemandu wisata “Batu Guide Community” dan HPI Batu, Selasa (15/4/2025) malam di Omah Adem Ayem.

Ketua Batu Guide Community, Oding Alfarifta kepada SERU.co.id mengatakan, Batu Guide Community mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Pasalnya, pramuwisata sebagai garda terdepan pariwisata dituntut untuk profesional dalam setiap menjalankan tugasnya sebagai pengantar/ pendamping tamu wisata. Pihaknya berharap adanya pembinaan dari Pemkot Batu untuk meningkatkan kapasitas pemandu wisata Batu.

Bacaan Lainnya

“Kami membutuhkan upgrading Skill bagi anggota-anggota BGC/HPI untuk meningkatkan kemampuan mereka di lapangan saat bertugas, ” seru Oding sapaannya.

Oding mengatakan, selama ini yang dilakukan oleh anggota komunitasnya untuk meningkatkan wawasan, adalah dengan “belajar sendiri” melalui kegiatan Edu-Trip yang dilakukan secara swadaya. Diantaranya mendatangi Candi Songgoriti dan beberapa peninggalan sejarah lain yang nantinya bisa diceritakan kepada tamu wisata. Bahkan pernah pula melakukan Edu-Trip ke Mojokerto dan Kediri untuk belajar tentang sejarah seputar Majapahit dan Kerajaan Kadiri.

“Rencananya dalam waktu dekat ini kami juga ingin menyelenggarakan kegiatan yang sama, yakni belajar seputar wisata busaya Gunung Kawi, ” ungkapnya.

Oding melanjutkan, harapan lainnya kepada pemimpin baru di Kota Batu yaitu perlindungan terhadap pekerja pramuwisata. Pasalnya, profesi pramuwisata dalam kegiatannya juga memiliki risiko di saat bekerja. Baik itu saat berada di atas armada bus maupun saat mendampingi tamu di obyek wisata buatan/ alam.

“Kalau tamu wisata biasanya sudah tercover asuransi perjalanan dari travelnya. Tetapi kami yang bekerja sebagai freelance ini juga perlu melindungi diri sendiri. Barangkali ada kebijakan dari Pak Wali untuk membantu memfasilitasi perlindungan tersebut, seperti BPJSTK untuk kami, ” ucapnya.

Oding menambahkan, dalam bekerja di lapangan, seorang pramuwisata juga dituntut memiliki sertifikasi kompetensi dan lisensi sebagai Tour Guide. Oleh karena itu, ia mengharapkan pula Pemkot Batu melalui Dinas Pariwisata Kota Batu, dalam programnya juga tetap menyertakan pelatihan sertifikasi maupun uji kompetensi pramuwisata. Hal ini untuk memastikan bahwa semua guide atau pemandu wisata yang ada di Kota Batu, tersertifikasi dan punya lisensi untuk membawa tamu.

“Bila diselenggarakan secara mandiri, anggaran yang diperlukan sangat tinggi. Kalau ada program itu (lisensi dan sertifikasi) di Disparta, tentunya akan sangat membantu kami para tour guide yang ingin profesional, ” tuturnya.

Terpenting, menurut Oding, pihaknya berharap Pemkot dapat memanfaatkan SDM pemandu wisata Batu secara maksimal untuk kegiatan kunjungan kerja maupun wisata dari tamu-tamu Pemerintah Kota Batu maupun kegiatan Pemkot Batu keluar daerah.

“Pemkot Batu bisa melibatkan kami BGC/HPI Kota Batu sebagai pemandu wisatanya, ” imbuhnya.

Direncanakan, segala harapan yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Batu itu, akan disampaikan dalam sebuah kegiatan hearing pengurus BGC dan HPI ke Wali Kota Batu bersama Kadisparta Batu yang baru. Dengan sebuah harapan, kebutuhan tersebut dapat dibantu untuk diwujudkan melalui program-program pemerintah. Sesuai dengan misi Kepala daerah yang baru, yakni meningkatkan pembangunan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusianya.

“Kami juga berencana untuk audiensi dengan Komisi B DPRD Batu yang membidangi kepariwisataan,” pungkasnya.  (dik/ono)

 

Pos terkait