Cegah HMPV, Ini Yang Dilakukan Dinkes Batu

Cegah HMPV, ini Yang Dilakukan  Dinkes Batu
Salah satu materi Flyer Dinas Kesehatan Batu terkait HMPV. (foto: Ist)

Batu, SERU.co.id – Meskipun Virus Human Metapneumovirus (HMPV) belum terdeteksi  di seputaran Jawa Timur, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu melakukan upaya pencegahan penyebaran. Virus yang dinyatakan sudah ada sejak 2001 lalu ini, sifatnya menular melalui droplet dan kontak.

Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja mengatakan, pihaknya melakukan beberapa langkah antisipasi untuk pencegahan, diantaranya surveilans atau pemantauan. Salah satunya dengan melakukan pengawasan terhadap kasus-kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di setiap fasilitas kesehatan. Baik yang ada di  puskesmas, klinik, maupun rumah sakit di Kota Batu. 

Bacaan Lainnya

“Ini termasuk pengumpulan data kasus, gejala, usia pasien, dan informasi epidemiologi lainnya.

Selanjutnya menurut Kadinkes Aditya, pihaknya juga melakukan pemantauan Tren dan Pola, yakni dengan menganalisis data surveilans. Untuk mengidentifikasi tren peningkatan kasus, kelompok usia yang paling terdampak, dan pola penyebaran geografis di Kota Batu.

“Promosi Kesehatan dan Edukasi Masyarakat dengan melakukan kampanye cuci tangan pakai sabun dan air mengalir secara rutin melalui berbagai media. Seperti media sosial, spanduk, brosur, dan penyuluhan langsung di masyarakat,” jelasnya.

Edukasi etika batuk dan bersin juga dilakukan  dengan mensosialisasikan etika batuk dan bersin yang benar. Yaitu menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin, dan membuang tisu bekas pada tempatnya. Dinkes Batu juga menyediakan Informasi yang akurat dan mudah dipahami  tentang HMPV, termasuk gejala, cara penularan, kelompok risiko, dan langkah pencegahan, melalui berbagai saluran komunikasi.
 
“Kami juga bkerjasama dengan media lokal untuk menyebarkan informasi tentang HMPV dan langkah-langkah pencegahannya secara luas,’ inbuhnya.

Aditya menambahkan,  Dinkes Batu juga menggalakkan Penyuluhan di Sekolah dan Komunitas, dengan melakukan penyuluhan langsung di sekolah-sekolah, posyandu, dan komunitas-komunitas masyarakat. Penguatan Kapasitas Fasilitas Kesehatan juga diberika  untuk memberikan update knowledge tentang penanganan kasus HMPV. Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan juga selalu dipastikan dan mensosialisasikan protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang tepat.

“Kerjasama dengan lintas sektor (Dinas Pendidikan) untuk menggalakkan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah, seperti penggunaan masker dengan benar, penyediaan fasilitas cuci tangan, dan edukasi tentang kebersihan,” pungkasnya. (dik/ono)

Pos terkait