Batu, SERU.co.id – Fenomena Botoh atau orang yang bertarung (judi) dalam setiap kegiatan pemilihan selalu hadir di setiap Pilkada. Termasuk Pilkada di Kota Batu yang diikuti oleh sebanyak 3 (tiga) Pasangan Calon (Paslon).
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batu, Supriyanto Spd mengakui adanya fenomena Botoh di Pilkada Batu. informasi tentang tertariknya botoh untuk “bermain” di Pilkada Batu sudah ia dapatkan dari laporan di lapangan. Menurutnya ada alasan tersendiri atas keterarikan datangnya botoh yang disinyalir sengaja datang dari luar daerah.
“Pilkada Batu ini persaingannya ketat. Otu yang membuat mereka (botoh) datang ke Batu,” serunya.
Baca juga: Bawaslu Batu Dorong Masyarakat Menjadi Pengawas TPS untuk Pilkada Batu 2024
Lebih jelas, Supri, sapaannya mengatakan Pilkada Batu saat ini memang memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Tidak seperti daerah lain yang mungkin hanya memiliki calon tunggal. Dengan hadirnya botoh ini, dikhawatirkan juga bisa “menggoyang” demokrasi di Kota Batu.
“Adanya Botoh dan juga money Politic, ini bisa mengkamuflase pilihan sesungguhnya dari masyarakat,” ungkapnya.
Tentang dari mana Botoh ini berasal, Supri tidak menjawabnya secara jelas. Namun menurut informasi yang diterimanya, Botoh-botoh ini biasa juga “bermain” dalam event Pilkades di Wilayah sekitar Jawa Timur.
Untuk itu Supri sekali lagi berharap agar pemilih tidak tergoda dengan iming-iming “amplop” yang ditawarkan oleh pihak manapun. Baik untuk memilih ataupun untuk tidak memilih pasangan calon tertentu.
“Saya ingatkan lagi, baik itu penerima maupun pemberi, akan sama-sama mendapatkan sanksi maksimal kurungan 36 bulan bila terbukti. Di Pemilu ini berlaku siapapun,” tukasnya. (dik/ono)