Acara Fun Bike di Balai Desa Rambipuji Jember Diduga Diselingi Kampanye Paslon Nomor 2

Kegiatan kampanye di Balai Desa Rambipuji. (ist) - Acara Fun Bike di Balai Desa Rambipuji Jember Diduga Diselingi Kampanye Paslon Nomor 2
Kegiatan kampanye di Balai Desa Rambipuji. (ist)

Jember, SERU.co.id – Kegiatan Fun Bike yang digelar di Balai Desa Rambipuji, Jember diduga diselingi kegiatan kampanye pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Muhammad Fawait (Gus Fawait) dan Djoko Susanto.

Diketahui, kegiatan fun bike itu digelar untuk tingkat RT/RW dan perangkat desa. Namun demikian, sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) yang menampilkan dukungan dari mantan Bupati Jember periode 2005-2015 MZA Djalal untuk Paslon nomor 2 dipajang di Aula Balai Desa.

Menanggapi hal tersebut, Anggota PAC PDIP Rambipuji, Didit Prasetyo mengecam kegiatan tersebut. Menurutnya, acara fun bike itu memang sengaja dikemas untuk tujuan kampanye Paslon nomor urut 2.

“Saya mendapatkan laporan dari teman-teman pengurus ranting dan anak ranting di Desa Rambipuji, bahwasanya ada kampanye terselubung yang sengaja terorganisir secara masif tanpa izin dan pemberitahuan kepada Bawaslu dan institusi kepolisian setempat,” kata Didit pada wartawan, Sabtu (2/11/2024).

Dirinya menilai bahwa kegiatan kampanye berkedok fun bike itu adalah bentuk pelanggaran berat, karena digelar di Balai Desa yang merupakan fasilitas negara.

“Ini sudah diatur jelas di aturan undang-undang KPU, bagi siapa yang menggunakan fasilitas pemerintah, fasilitas negara untuk kepentingan kampanye, ini merupakan pelanggaran berat dan ada sanksi pidana,” ujar Didit.

Didit yang juga pengurus PAC PDIP Rambipuji itu mengatakan, kegiatan kampanye yang dikemas dalam fun bike itu diduga sengaja digelar dan di inisiasi oleh kepala desa dan perangkat desa setempat.

“Seperti hari ini kita ketahui terjadi di kantor Desa Rambipuji yang dikoordinir langsung oleh oknum kepala desa beserta perangkat-perangkatnya dengan bingkai kegiatan fun bike (kegiatan sepeda sehat) yang mana pesertanya adalah semua perangkat desa dan kepala desa. Dan ini merupakan pelanggaran berat, pelanggaran nyata,” ujarnya.

“Saya hanya mohon kepada pihak-pihak terkait, kepada Bawaslu untuk menindak tegas kegiatan semacam ini agar Pilkada di tahun 2024 ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada intervensi-intervensi atau kepentingan golongan ataupun politik dari oknum-oknum kepala desa,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panwascam Bawaslu Rambipuji, Agus Subekti menyatakan bahwa kegiatan itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu pagi.

“Kita tahunya itu jam 8 kalau di sana itu ada APK. Lalu kami Panwascam bersama staff juga ke sana untuk memantau dan mencari foto-foto,” jelas Agus.

Setelah ditelusuri, lanjut Agus, pihak penyelenggara kegiatan mengaku kalau acara tersebut dilaksanakan secara spontanitas tanpa ada perintah dari siapapun.

“Nah setelah kami cari tahu, katanya mereka itu spontanitas. Tetapi yang namanya spontanitas kok bisa ada banner segitu besarnya dan nggak ketahuan. Makanya ada salah satu anggota PAC disini yang intinya mengajukan laporan karena hal itu (kampanye terselubung),” ucapnya.

Setelah dicari tahu, kata Agus melanjutkan, ternyata Kepala Desa tidak ada di lokasi, pihaknya hanya bisa bertemu dengan perangkat desa serta panitia acara.

“Tadi kepala desa juga nggak ada di situ. Kepala desa tadi sempat saya tanyakan, namun yang ada cuma perangkat-perangkat ataupun mungkin itu adalah panitianya begitu,” bebernya.

Dirinya menjelaskan, akan mengkaji terlebih dahulu perihal kegiatan fun bike tersebut dan diteruskan pada Bawaslu Jember untuk ditindak lanjuti.

Meski begitu, kata Agus, APK yang ditempatkan di fasilitas umum (fasum) seperti Balai Desa itu adalah bentuk tindakan pelanggaran dalam pemilu.

“Yang pasti, namanya Balai Desa kan nggak boleh juga kan ditempati untuk dipasang APK begitu, dan itu juga sudah mengarah ke kampanye kan. Jelasnya karena yang namanya aturan itu semua pasti tahu. Balai Desa itu bukan tempat pribadi, itu tempat fasilitas negara juga dan nggak boleh kan ada kegiatan semacam itu (kampanye),” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Rambipuji, Dwi Diyah Setyorini saat dikonfirmasi melalui (chat) WhatsApp mengatakan, saat ini dirinya tak berada di Rambipuji.

“Waduh giat nopo nggih (giat apa ya), coba saya konfirmasi karena posisi saya tidak di Rambipuji. Insyaallah Senin saya balik ke Rambipuji akan saya konfirmasi,” ujarnya singkat. (amb/mzm)

Pos terkait