Tingkatkan Kualitas Mutu, Disperindag Kabupaten Malang Gelar Pelatihan Redrying dan Threshing

Pelatihan peningkatan mutu hasil tembakau melalui redrying dan threshing pada industri hasil tembakau (IHT). (wul) - Tingkatkan Kualitas Mutu, Disperindag Kabupaten Malang Gelar Pelatihan Redrying dan Threshing
Pelatihan peningkatan mutu hasil tembakau melalui redrying dan threshing pada industri hasil tembakau (IHT). (wul)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan pelatihan peningkatan mutu hasil tembakau. Melalui redrying dan threshing pada industri hasil tembakau (IHT), Senin (23/7/2024). Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk meningkatkan mutu tembakau yang akan diolah menjadi produk rokok.

Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Fuad Fauzi mengatakan, salah satu pendapatan tertinggi di wilayah Kabupaten Malang adalah pengolahan tembakau. Sehingga dirasa perlu adanya pengembangan dan peningkatan inovasi terhadap produk-produk yang dihasilkan.

Bacaan Lainnya

“Disperindag memang punya program untuk meningkatkan produktivitas dari industri hasil tembakau. Ini memang sudah diselenggarakan beberapa kali. Kalau tidak salah agenda hari ini merupakan yang ke-4,” seru Fuad, saat dikonfirmasi SERU.co.id, Selasa (23/7/2024).

Fuad menerangkan, produksi rokok adalah salah satu devisa negara yang banyak di wilayah Kabupaten Malang. Sehingga perlu adanya peran pemerintah dalam memberikan upaya pengembangan.

“Ini merupakan salah satu devisa negara dan pendapatan Kabupaten Malang, banyak juga dari situ. Makanya kita mempunyai kewajiban untuk memberikan pembinaan kepada industri, hasil tembakau (IHT) ini. Untuk meningkatkan produktivitasnya dan meningkatkan gradenya serta segala macam,” ucap Fuad.

Para pemateri peningkatan mutu hasil tembakau melalui redrying dan threshing pada industri hasil tembakau (IHT) foto bersama dengan peserta. (wul)

Fuad menyebut, kegiatan yang digelar di Grand Miami Hotel tersebut diikuti lebih dari 100 orang perwakilan dari 100 perusahaan rokok kecil dan besar di Kabupaten Malang. Diisi oleh para pemateri dari beberapa pihak, seperti perwakilan Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Argo (BBSPJIA). Kemudian Kementerian Perindustrian, tim pengajar dari PT. Gelora Jaya, serta tim pengajar dari Koperasi Karep Bojonegoro.

Dengan kegiatan ini, penyelarasan mutu sesuai standart nasional akan merata dimiliki setiap produsen rokok.

“Menyesuaikan standart, artinya kan ada standart nasional yang ditetapkan. Nah itu kita ajari teman-teman ini untuk peningkatan mutu terus inovasinya. Dulu kan hanya linting sekarang ada yang sudah sudah pakai (mesin) itu, macam-macam kan,” terangnya.

Dikatakan Fuad, pelatihan ini tidak hanya terfokus pada kualitas tembakau, namun juga mengoptimalkan produktivitas industri. Sehingga perlu adanya inovasi yang dilahirkan setiap olahan tembakau ini.

“Itu yang kami berikan kepada pelaku industri untuk peningkatan mutu, kemudian inovasinya. Karena sekarang ada bermacam perkembangan di dunia industri tembakau, sehingga diperlukan adanya inovasi,” ucapnya. (DiskominfoKab.Malang/adv/wul/rhd)

Pos terkait