Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang mendukung penguatan kapasitas Family Corner berbasis masjid. Pj Wali Kota Malang berharap masjid berperan bagi kehidupan spritual, sosial dan kultural masyarakat. Nantinya, pojok unit layanan pembinaan keluarga akan tersedia di setiap masjid.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, workshop ini menindaklanjuti kerja sama Pemkot Malang dengan DMI, Kemenag dan akademisi UIN Malang. Masjid harus dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan dan tidak hanya untuk ibadah.
“Ada fungsi lainnya yang bisa dijalankan oleh masjid. Untuk itu, hari ini mengundang 75 takmir dari 25 masjid dan 10 penyuluh agama. Harapannya masjid menjadi napas bagi kehidupan spritual, sosial dan kultural umat Islam,” seru Wahyu di hotel Grand Mercure, Selasa (23/7/2024).
Menurut Wahyu, masjid perlu ditempatkan sebagai tempat strategis di bidang pendidikan dan sosial. Kemudian juga menjadi dan pemersatu umat.
“Di masa depan, masjid harus bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik dan pusat pembinaan keluarga. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mewujidkannya dan menciptakam keluarga sakinah. Hal itu menjadi pondasi terciptanya masyarakat harmonis dan sejahtera,” ungkap orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.
Dikatakannya, nantinya masjid mengaktifkan unit pelayanan warga. Khususnya persoalan keluarga.
Senada, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Drs R Achmad Mabrur menyampaikan, masjid harus lebih menunjukkan perannya bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai tempat khusus ibadah tetapi menjadi solusi problematika masyarakat yang semakin kompleks.
“Kita berharap family corner menjadi pusat curhat masyarakat. Krang-orang dengan kapasitas keagamaan memberi solusi jalan keluar dari setiap permasalahan. Jadi masyarakat tidak langsung ke pengadilan tetapi lebih dulu ke family corner,” terangnya.
Sementara itu, Inisiator Family Corner, Prof Dr Hj Mufidah Cholil MAg mengungkapkan, family corner berbasis masjid sudah dirancang sejak tahun 2023. Bahkan sudah dilaunching dan sudah menggelar pelatihan.
“Jadi family corner nantinya seperti unit pelayanan, tetapi berfokus kepada pembinaan keluarga. Bisa menjadi tempat curhat, konseling, konsultasi dan lainnya. Berbagai masalah bisa didiskusikan, seperti masalah anak, KDRT, perceraian, perselingkuhan dan pendidikan,” beber dosen UIN Malang ini.
Nanti pihak family corner akan mendampingi tahap awalnya. Kalau masalah hukum akan dibantu oleh Polresta Malang Kota. Begitu juga masalah pendidikan dibantu dinas pendidikan dan seterusnya.
“Jadi pintu awal pendamaian keluarga lewat family corner ini. Untuk itu, kami perkuat di SDM-nya dulu karena persoalan juga banyak di situ. Petugasnya nanti dari masjid masing-masing ditambah 10 penyuluh agama untuk menjadi konsultan,” lanjutnya.
Terakhir, Mufidah menegaskan, family corner menjadi upaya yang melibatkan multi stakeholder. Tujuannya menciptakan keluarga yang lebih bermartabat, khususnya di Kota Malang. (afi/ono)