Bandung, SERU.co.id – Dua saksi kasus pembunuhan Vina dan Eki delapan tahun lalu dilaporkan ke Bareskrim Polri. Aep dan Dede diduga telah membuat kesaksian palsu hingga orang tak bersalah menjadi korban. Keduanya dilaporkan agar tujuh terpidana seumur hidup dibebaskan seperti Pegi Setiawan.
Usai bebas, Pegi bersama kuasa hukumnya Toni RM menantang Aep agar muncul ke publik.
“Aep, ayo muncul, debat sama saya Aep. Kalau kamu laki-laki, kamu gentle, kamu harus berani buktikan. Saya tantang Aep,” seru Pegi di rumah singgah Jalan Sabang, Kota Bandung, Selasa (9/7/2024).
Baca juga: Pegi Setiawan Alias Perong DPO Pembunuhan Vina Ditangkap di Bandung
Sementara itu, anggota DPR, Dedi Mulyadi menyampaikan, kedatangannya bersama kuasa hukum tujuh terpidana dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dan keluarga terpidana untuk mencari keadilan.
“Saat ini, tujuh terpidana masih mendekam di penjara dengan vonis penjara seumur hidup. Mereka dituduh melakukan perbuatan pidana pembunuhan dan pemerkosaan. Salah satunya karena kesaksian Aep dan Dede,” kata Dedi Mulyadi di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, (10/7/2024).
Baca juga: Polda Jabar Sebut DPO Satu, Pegi: Saya Bukan Pelaku Rela Mati
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, mereka ingin menguji kesaksian Aep dan Dede. Menurutnya, hal ini sebagai cara membebaskan tujuh terpidana lainnya usai Pegi Setiawan terbebas melalui putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung.
Sebelumnya, Aep mengaku melihat kejadian pembunuhan Vina dan Eky pada 2016 silam. Ia mengaku melihat karena pernah merantau ke Cirebon sejak 2011. Namun, setelah ada insiden pembunuhan tersebut, ia memutuskan pulang ke Cikarang.
Aep melihat langsung peristiwa tersebut saat sedang nongkrong di sebuah warung dekat tempat kejadian perkara (TKP).
Kepala Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Samsu Dawam membenarkan Aep (30) pernah bekerja di Cirebon.
“Dari kecil memang Aep sudah tinggal di Desa kami. Namun pernah dia cari-cari kerja atau diajak temannya usaha di luar daerah di Cirebon,” ujarnya,Jumat (24/5/2024). (aan/ono)