Berdiri Sejak 2016, Dana 14 Jenis Jimpitan RT 07/RW 01 Desa Kebonsari Tembus Rp50 Juta

Berdiri Sejak 2016, Dana 14 Jenis Jimpitan RT 07/RW 01 Desa Kebonsari Tembus Rp50 Juta
Rizky, tim penilai dari Kecamatan Candi didampingi perangkat desa usai melakukan penilaian di RT 07RW 01 Desa Kebonsari. (foto:dar)

Sidoarjo, SERU.co.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Kebonsari Kecamatan Candi akhirnya menetapkan RT 07/RW 01 untuk maju dalam lomba Jimpitan tingkat Kecamatan, Selasa (21/5/2024. Dari 14 jenis dana jimpitan, yang dimulai sejak 2016, RT 07 berhasil mengumpulkan dana hingga Rp50 Juta, untuk selanjutnya dimanfaatkan berbagai kebutuhan warga.

Mendapatkan kepercayaan dari Desa untuk maju dalam lomba Jimpitan, Ketua RT 07/RW 01 Ali Kusrin cepat tanggap dengan melakukan koordinasi dengan seluruh warganya.

“Walaupun juara bukan tujuan utama, namanya lomba kita mesti melakukan persiapan,” katanya.

Persiapan itu sifatnya koordinasi dengan 60 KK warga RT 07, karena jauh hari sebelum lomba itu diadakan semua komponen penilaian dalam lomba Jimpitan itu sudah ada di RT 07.

” Sejak 2016 kami sudah melaksanan Jimpitan. Bahkan ada yang sebelum tahun itu. Saat ini tercatat ada 14 jenis Jimpitan,” terang Ali Kusrin didampingi Choiron warga setempat.

Baca juga: Desa Rendeng Kecamatan Malo Juara I Lomba Desa se Kabupaten Bojonegoro

Jenis Jimpitan itu, lanjut Choiron, mulai dari iuran RT, Jimpitan Tahlil dan Yasin laki, Jimpitan Agustusan, Jimpitan untuk warga yang sakit, Jimpitan untuk selamatan 70 hari warga yang meninggal, arisan qurban. Kemudian arisan PKK, simpan pinjam ibu-ibu, Yasin – Tahlil Wanita serta kaleng berjalan tahlilan.

“Saat kami klarifikasi sebelum lomba dari bendahara masing-masing kegiatan dana yang terkumpul sekitar Rp50 juta,” terang Choirun.

Dana itu digunakan untuk  operasional kegiatan lingkungan. Belum lama ini warga melakukan penyemprotan kangkung sungai dengan anggaran Rp700 ribu.

“Untuk Iduladha, anggota arisan membeli sapi kurban Rp22,5 juta. Bulan depan warga akan rekreasi ke pantai Trenggalek. Sewa bus Rp6 juta sudah dibayar,” terangnya.

Selain itu, lanjut Choiron, setiap menjelang lebaran, dana jimpitan juga disisihkan untuk menyantuni janda dan anak yatim.

“Dana jimpitan juga untuk operasional dan belanja inventaris RT,” terang Choiron yang juga bendahara RT ini.

Lebih lanjut dikatakan Choiron, dari tahun ke tahun inventaris RT terus bertambah. Tahun-tahun yang lalu warga RT 07 mampu membeli 2 terop, 10 meja dan 50 kursi. Juga membeli mesin potong rumput, umpak tiang bendera dan peralatan penyembelihan qurban.

Pengadaan inventaris itu di luar pengelola dana musholla. Ketua Takmir Mushola 07 Mariono menyatakan, pengelolaan dana musholla dilakukan secara mandiri bersama bendahara Yudi.

“Waktu puasa kemarin kita adakan acara buka bersama dengan seluruh warga. Mohon doanya dalam  waktu dekat untuk bisa menyelenggarakan pengajian akbar,” tutup Yudi. (dar/ono)

 

disclaimer

Pos terkait